Andika Kangen Band Lapor Polisi Anaknya Jadi Korban Kekerasan Psikologi hingga Demam dan Trauma

Andika Kangen Band Lapor Polisi Anaknya Jadi Korban Kekerasan Psikologi hingga Demam Tinggi dan Trauma
Andika Kangen Band Lapor Polisi Anaknya Jadi Korban Kekerasan Psikologi hingga Demam Tinggi dan Trauma (Foto : antvklik-Pujiansyah)

Antv – Putra ke 5 Andika Mahesa Kangen Band, dari pernikahan dengan Chairunnisa yang baru berusia 7 tahun, jatuh sakit akibat diduga mendapatkan kekerasan psikologi berupa ancaman dari salah satu wali murid di Sekolahnya, Baitul Jannah, Bandar Lampung.

Demi mendengar kondisi anaknya, Andika atau yang kerap disapa Babang Tamvan ini, langsung memutuskan untuk pulang ke Lampung di tengah padatnya jadwal.

Sesampainya di Lampung, Andika mendapati informasi dari asisten rumah tangganya jika anaknya jatuh sakit setelah dibentak-bentak hingga diancam akan dipukul oleh salah satu wali murid.

Saat ditemui, Andika menjelaskan peristiwa tersebut bermula dari persoalan anak-anak. Namun kenyataannya, disikapi orang dewasa secara berlebih.

"Peristiwanya bermula pada 11 November kemarin. Anak saya akan ikut upacara hari pahlawan. Diantar asisten rumah tangga ke sekolah. Kemudian peristiwa itu terjadi," kata Babang Tamvan.

Lanjut Andika dengan nada geram, wali muridnya itu mengatakan kata-kata dia mau menempeleng anak-anak.

"Itu tidak pantas dilakukan oleh wali murid. Apalagi persoalannya karena kenakalan anak-anak yang biasanya ribut sebentar habis itu sudahnya ya bermain bersama kembali.Seharusnya kita sebagai orang tua harus paham betul anak-anak yang baru masuk sekolah itu misalnya pukul-pukulan hingga dorong-dorongan atau mecahinnya mainannya satu jam setelah mereka berkelahi karena itu mereka akrab lagi, karena itulah jangan pernah kita sekolahkan anak jika tidak mempercayai gurunya," beber Andika.

Salah seorang wali murid tiba-tiba datang dan langsung memarahi anak Babang Tamvan.

"Mana bumi mana Bumi, sekali lagi kamu nakalin anak saya, saya tempeleng kamu,” kata Babang Tamvan, menirukan ucapan wali murid.

Apalagi persoalannya, menurut Andika, karena Bumi ngambil kartu pokemon, jadi kalo persoalan kenakalan anak itu diserahkan saja ke guru biar guru yang menegurnya.

"Bukan kita yang malah ikut campur dengan bentak-bentak hingga Anak saya trauma," ungkap Andika.

Menurut Babang Tamvan, diksi tempeleng dan lain sebagainya tak pantas diutarakan di hadapan anak-anak.

"Menurut saya sangat kasar dan mengganggu psikologi anak. Sementara kenakalan anak-anak SD seperti apa sih? Menit ini ribut atau berantem, pada menit yang berikut mereka sudah baikan," ujarnya.

"Menyedihkan, anak saya sempat tidak mau pentas di acara Hari Pahlawan. Pasca itu, Bumi demam tinggi," tandas Andika.

Untuk memberi efek jera, Andika pun melaporkan apa yang menimpa putaranya ke polisi, dengan nomor laporan SKK/180/IX/2023/SPKT/ Polresta Bandar Lampung/Polda Lampung, tertanggal 11 November 2023, dengan ditandatangani Kanit SPT I Ipda Toni Arnaldo.