Kerusuhan yang terjadi di sebuah penjara di Guayaquil, Ekuador, telah merenggut nyawa 116 korban jiwa. Sebanyak 80 orang lainnya luka-luka.
Presiden Ekuador Guilermo Lasso, pada Rabu (29/9/2021) mengatakan, total korban tewas akibat kerusuhan di Penjara Litoral, pinggiran Kota Guayaquil, mencapai 116 orang. Sebanyak 80 orang lainnya luka-luka dalam kejadian tersebut.
Dalam pidato di televisi, Lasso menyebut situasi di penjara belum sepenuhnya aman. Oleh karena itu ia menyerukan keluarga dan kerabat narapidana tidak mendekati area penjara.
Lasso menyebut, jumlah korban masih akan terus bertambah seiring berlanjutnya proses evakuasi.
Kerusuhan yang dimulai pada Selasa (28/9/2021), dipicu perkelahian antar kelompok napi di salah satu paviliun penjara.
Menurut polisi setempat, sebagian korban yang tewas atau terluika akibat terkena tembakan dan ledakan granat.
Sebagai respon atas kerusuhan ini, pemerintah telah memberlakukan status darurat di seluruh penjara negeri itu selama 60 hari.
Dengan pemberlakuan status darurat, membolehkan tentara dikerahkan ke dalam penjara, dan membatasi hak-hak para napi.
Pemerintah akan menyalurkan dana hingga 24 juta dollar untuk memperbaiki sistem dalam penjara selama status darurat.
