Pelatih Persebaya Aji Santoso Penggemar Berat Kicau Mania

Pelatih Persebaya Ajio Santoso hobi burung Kicau Mania
Pelatih Persebaya Ajio Santoso hobi burung Kicau Mania (Foto : )
Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso penggemar berat Kicau Mania. Aji bisa menghabiskan waktunya seharian untuk merawat dan mendengarkan burung peliharaannya berkicau.
Pelatih Pesebaya Surabaya Aji Santoso mempunyai hobi unik yaitu memelihara burung berkicau. Aji selalu meluangkan waktunya untuk mengurus burung peliharaannya.Apalagi dengan dihentikannya kompetisi Liga 1 oleh PSSI karena force majeure wabah Pandemi virus Corona. Manajemen Persebaya meliburkan semua aktifitas klub dan memulangkan semua pemain dan pelatih untuk menhindari penularan dan penyebaran virus Corona.Kesempatan ini tidak disia siakan oleh pelatih kepala Ptim Bajul Ijo Aji Santoso. Aji mempunyai banyak waktu untuk merawat burung peliharaannya. Apalagi memasuki bulan suci Ramadan 1441 Hijriyah yang bertepatan dengan hari Jum’at 24 April 2020.Sejak awal puasa Ramadan Aji Santoso mulai menjalankan ibadah puasa seperti umat Islam lainnya. Aji Santoso mempunyai cara tersendiri untuk menikmati hobinya sebagai kicau mania saat bulan puasa Ramadan kali ini.Head coach Persebaya Surabaya, Aji Santoso menjalani ibadah puasa Ramadan di tengah pandemi virus Corona dengan merawat burung pelaharaannya. Pelatih sekaligus legenda hidup Green Force ini bisa menghabiskan waktu seharian untuk merawat burung-burung koleksinya.Coach Aji mematuhi arahan pemerintah dengan tetap tinggal di rumah selama wabah pandemi virus Corona. Hari-harinya banyak dihabiskan untuk merawat burung-burung koleksinya."Dari siang sampai sore saya biasa duduk santai di rumah sambil mendengarkan kicau burung," kata Aji Santoso.Mantan kapten tim Persebaya era 90an ini mulai mengoleksi burung sejak masih aktif sebagai pemain. Karena itu sekarang koleksi burungnya sudah tidak terhitung jumlahnya. Banyak sekali. Coach Aji tak hanya mengoleksi burung lokal, beberapa di antaranya adalah burung keturunan atau yang berasal dari luar negeri."Saya punya empat burung murai batu. Burung cucak cungkok ada tiga ekor, ini asli dari Tiongkok. Burung sikatan londo yang dari Eropa pun saya punya satu ekor. Burung cililin ada dua ekor. Serta beberapa burung kenari," tutur Aji Santoso.Pelatih Persebaya yang menjadi pemilik Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) tersebut tidak hanya sebagai pehobi burung kicau. Coach Aji juga pernah mengepakkan sayap sebagai peternak burung murai. Tak tanggung-tanggung, ia memiliki tempat khusus untuk menyimpan burung-burung miliknya. Aji memiliki 21 kandang burung murai di peternakan burungnya. Aji juga mempekerjakan beberapa orang untuk merawat burung-burung koleksinya."Sekarang hanya tinggal beberapa pasang saja. Sebab saya sendiri fokus 100 persen ke sepak bola. Saya khawatir tak bisa konsentrasi ke burung. Jadi untuk sementara ini tak lagi jadi peternak, hanya pehobi," sebut mantan pelatih tim Jawa Timur (Jatim) di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 itu.Menjadi pehobi burung sebenarnya selaras dengan filosofinya sebagai pelatih sepak bola. Coach Aji sering terjun langsung ke pasar burung untuk mendapatkan bibit berkualitas. Kadang, ia mendapatkan informasi dari sejumlah kolega, termasuk para perawat burungnya."Ketika saya menemukan pemain muda bakat dan belum punya pengalaman, itu membuat saya senang. Saya merasa puas ketika mereka menjadi pemain top," ujar coach Aji."Sama dengan memelihara burung. Menjadi kepuasan tersendiri ketika menemukan burung yang berbakat bagus, dan bisa menjadikannya burung berkualitas. Ini sama seperti filosofi saya sebagai pelatih," imbuh mantan pelatih tim nasional Indonesia U-23 tersebut.Coach Aji juga memiliki trik jitu untuk menemukan bibit burung berkualitas. Indikatornya sederhana. Hanya dilihat dari kicauannya. Jika si anak burung ini senang berkicau, sementara anakan lainnya masih belum, itu adalah tanda-tanda kalau burung ini punya potensi jadi burung master."Kemarin, dalam sebuah kejuaraan di Malang, burung murai saya berhasil menempati peringkat empat. Hasil yang bagus mengingat lawannya adalah burung-burung bagus dan mahal. Sedangkan burung saya ini sudah saya rawat sejak anakan," tutur Aji Santoso.Tak hanya mendapatkan medali dalam kejuaraan kicau burung, Aji juga pernah meraup keuntungan puluhan juta setelah burung koleksinya dibeli oleh sesama kicau mania."Burung saya pernah laku Rp 50 juta. Itu termasuk murah. Ada seekor burung murai yang harganya Rp 3 miliar. Punya orang Bandung," sebut coach Aji.