Unik, Saat yang Lain Panik dengan Wabah Covid-19, Negara Ini Malah Santuy dan Presidennya Menghilang

Unik, Saat yang Lain Panik dengan Wabah Covid-19, Negara Ini Malah Santuy dan Presidennya Menghilang (Foto Ilustrasi)
Unik, Saat yang Lain Panik dengan Wabah Covid-19, Negara Ini Malah Santuy dan Presidennya Menghilang (Foto Ilustrasi) (Foto : )
Presiden Daniel Ortega sendiri tidak terlihat sejak beberapa pekan (Foto Istimewa)[/caption]Ortega tidak hadir dalam pemakaman anggota kongres Sandinista Jacinto Suarez, seorang rekan yang pernah berbagi sel penjara pada 1970-an ketika mereka berusaha menggulingkan diktator Anastasio Somoza yang didukung AS.Pemimpin oposisi Juan Sebastian Chamorro mengkritik, negara itu seperti tidak memiliki pemimpin saat dibutuhkan tindakan tegas untuk mengatasi penyebaran penularan virus."Orang-orang berharap negara menanggapi kebutuhan akan informasi," kata Chamorro kepada surat kabar lokal Confidencial. "Apa yang kita lihat di sini adalah absen total." ujarĀ Juan Sebastian Chamorro.Ortega juga pernah hilang selama berminggu-minggu, kemudian muncul kembali tanpa merasa bersalah.Murillo, istri Ortega, tetap terlihat aktif dalam kegiatannya, salah satunya menyiapkan acara Paskah untuk negara itu dan berpartisipasi dalam pawai pro-pemerintah.Nikaragua juga mengadakan marathon musim panas tahunan dan pertandingan olah raga seperti baseball nasional dan turnamen tinju nasional pun tetap berlangsung.Sementara negara tetangganya Kosta Rika sudah mencatatkan lebih dari 500 kasus Covid-19 dan tetangga negara lainnya yakni Kuba, sudah tiga warga positif setelah melakukan perjalanan kembali dari Nikaragua.Josefina Bonilla, seorang dokter dan ahli medis di Managua (Ibukoa Nikaragua) mengatakan rendahnya jumlah pasien Covid-19 di Nikaragua karena mereka tidak pernah melakukan tes sama sekali.Nikaragua adalah negara berpenduduk 6 juta dengan status salah satu negara termiskin di dunia.Mantan menteri luar negeri Nikaragua, Jose Pallais mengatakan, pemerintah mungkin ketakutan jika melakukan pencegahan Covid-19, karena mereka akan menderita kerugian ekonomi besar, terutama di sektor pariwisata.Seorang pendeta di Nikaragua ingin membuka pusat kesehatan untuk merawat penderita Covid-19 dan menyebarkan pengetahuan tentang virus corona, tetapi tidak dizinkan departemen kesehatan.