Unik, Saat yang Lain Panik dengan Wabah Covid-19, Negara Ini Malah Santuy dan Presidennya Menghilang

Unik, Saat yang Lain Panik dengan Wabah Covid-19, Negara Ini Malah Santuy dan Presidennya Menghilang (Foto Ilustrasi)
Unik, Saat yang Lain Panik dengan Wabah Covid-19, Negara Ini Malah Santuy dan Presidennya Menghilang (Foto Ilustrasi) (Foto : )
Unik, saat negara lain ketakutan dengan wabah virus corona Covid-19 yang telah memicu ketakutan hampir diseluruh dunia, negara satu ini malah santuy alias santai menghadapi bahaya virus corona.
Seperti diberitakan dalam beberpa bulan ini, segala cara telah dilakukan oleh banyak negara untuk menanggulangi dan menghentikan pandemi ini, salah satunya dengan melakukan pembatasan interaksi atau phsycal distancing. Namun, ada satu negara yang tampaknya tidak memperdulika kondisi dunia saat ini, yakni Nikaragua yang berada di Benua Amerika, dimana pemerintahnya membebaskan warganya dari physical distancing. Kondisi ini diketahui dari ciutan Juan Carlos Ortega, anak dari Presiden Nikaragua di Twitternya.
"Kami negara yang unik, mari kita nikmati kesenangan bersama dengan keluarga Anda," tulis Juan Carlos Ortega, anak dari Presiden Nikaragua di Twitter. https://twitter.com/JC_OrtMu/status/1251356434165633025 Nikaragua mendorong masyarakatnya untuk berkumpul dan bersenang-senang selama waktu ini, tanpa menutup perbatasan sekolah, bisnis atau aktivitas lainnya. Hal ini membuat negara tersebut berbeda dari negara-negara lain di dunia, Presidennya Daniel Ortega juga menghilang beberapa waktu lalu. Dia juga tidak memberikan arahan pencegahan kepada masyarakatnya di tengah wabah Covid-19 melanda dunia Banyak warga Nikaragua khawatir, tentang apa yang terjadi pada pemimpin mereka. Bahkan, organisasi kesehatan dan kemanusiaan di seluruh dunia prihatin dengan reaksi Nikaragua atas pandemi yang membunuh 100.000 penduduk dunia itu. Pemerintah AS sudah memperingatkan Nikaragua untuk menyadari dan menyiapkan langkah-langkah pencegahan di negara itu. Sementara itu Nikaragua juga tidak melakukan tes virus corona sama sekali, padahal pada 13 April lalu mereka mencatat ada total 9 orang positif Covid-19 dan satu orang meniggal dunia. Kosta Rika negara yang berbatasan langsung negan Nikaragua "ketakutan" karena dekat dengan Nikaragua. "Kami sangat khawatir tentang Nikaragua, WHO telah merekomendasikan bahwa semua negara harus menerapkan physical distancing," katanya. "Tapi Nikaragua justru meminta orang-orang untuk berkumpul, dan mengabaikan anjuran tersebut," kata Presiden Kosta Rika Carlos Alvarado kepada CNN. Pekan lalu, Michael G. Kozak, asisten Sekretaris Negara AS, mengatakan dia tidak tahu keberadaan Daniel Ortega seorang politisi terkenal yang memimpin Nikaragua sejak 2007 hingga saat ini. Kepala pemerintahan sosialis negara itu secara mencolok absen dari pandangan publik sejak 12 Maret, ketika ia menghadiri pertemuan virtual. [caption id="attachment_311666" align="aligncenter" width="900"]Presiden Daniel Ortega sendiri tidak terlihat sejak beberapa pekan (Foto Istimewa) Presiden Daniel Ortega sendiri tidak terlihat sejak beberapa pekan (Foto Istimewa)[/caption] Ortega tidak hadir dalam pemakaman anggota kongres Sandinista Jacinto Suarez, seorang rekan yang pernah berbagi sel penjara pada 1970-an ketika mereka berusaha menggulingkan diktator Anastasio Somoza yang didukung AS. Pemimpin oposisi Juan Sebastian Chamorro mengkritik, negara itu seperti tidak memiliki pemimpin saat dibutuhkan tindakan tegas untuk mengatasi penyebaran penularan virus. "Orang-orang berharap negara menanggapi kebutuhan akan informasi," kata Chamorro kepada surat kabar lokal Confidencial. "Apa yang kita lihat di sini adalah absen total." ujar Juan Sebastian Chamorro. Ortega juga pernah hilang selama berminggu-minggu, kemudian muncul kembali tanpa merasa bersalah. Murillo, istri Ortega, tetap terlihat aktif dalam kegiatannya, salah satunya menyiapkan acara Paskah untuk negara itu dan berpartisipasi dalam pawai pro-pemerintah. Nikaragua juga mengadakan marathon musim panas tahunan dan pertandingan olah raga seperti baseball nasional dan turnamen tinju nasional pun tetap berlangsung. Sementara negara tetangganya Kosta Rika sudah mencatatkan lebih dari 500 kasus Covid-19 dan tetangga negara lainnya yakni Kuba, sudah tiga warga positif setelah melakukan perjalanan kembali dari Nikaragua. Josefina Bonilla, seorang dokter dan ahli medis di Managua (Ibukoa Nikaragua) mengatakan rendahnya jumlah pasien Covid-19 di Nikaragua karena mereka tidak pernah melakukan tes sama sekali. Nikaragua adalah negara berpenduduk 6 juta dengan status salah satu negara termiskin di dunia. Mantan menteri luar negeri Nikaragua, Jose Pallais mengatakan, pemerintah mungkin ketakutan jika melakukan pencegahan Covid-19, karena mereka akan menderita kerugian ekonomi besar, terutama di sektor pariwisata. Seorang pendeta di Nikaragua ingin membuka pusat kesehatan untuk merawat penderita Covid-19 dan menyebarkan pengetahuan tentang virus corona, tetapi tidak dizinkan departemen kesehatan.