Jenazah Tertukar Pihak Rumah Sakit Akui Petugasnya Lalai. Kok Bisa?

Jenazah Tertukar Pihak Rumah Sakit Akui Petugasnya Lalai
Jenazah Tertukar Pihak Rumah Sakit Akui Petugasnya Lalai (Foto : )
Jenazah tertukar bikin heboh seantero negeri. Viral! Sedianya yang dikubur adalah jenazah pria ternyata tertukar jenazah perempuan. Kok bisa? Rumah Sakit Islam Surabaya mengaku petugasnya lalai. Lalai gimana?
Lalai! Begitu penjelasan Rumah Sakit Islam Surabaya soal petugasnya yang salah kirim jenazah yang hendak dimakamkan. Videonya viral!Terjadi kehebohan saat petugas pemulasaraan hendak memasukkan jenazah ke liang lahat di TPU Pagesangan, Surabaya. Sedianya jenazah yang hendak dimakamkan adalah Syamsul Hadi, warga Pagesangan. Namun ternyata yang dibawa petugas RSI Surabaya adalah jenazah perempuan warga Wonocolo.Jenazah akhirnya dibawa kembali ke rumah sakit. Diiringi suara tangis histeris keluarga dari kejauhan.https://www.instagram.com/p/CB5VaV0Hr0Y/?igshid=ixq6ra30bd24Atas peristiwa ini pihak rumah sakit mengakui mengakui ada kesalahan (kelalaian) pada petugasnya saat mengatarkan peti jenazah untuk dimakamkan dan meminta maaf kepada keluarga Syamsul Hadi.Kok bisa tertukar?Samsul Arifin, Direktur Rumah Sakit Islam Surabaya mengatakan di dalam kamar jenazah rumah sakit ada dua orang yang meninggal dunia. Samsul menyebutkan pihak keluarga ingin segera memakamkan jenazahnya. Namun saat itu, hanya ada satu petugas yang menangani dan terburu-buru dan lupa menjalankan SOP-nya.Samsul juga menjelaskan sumber daya manusia ‘SDM’nya terbatas karena petugas pemulasaraan harus ada yang diisitirahatkan dan melakukan isolasi mandiri.Samsul menegaskan pihaknya telah memberikan sanksi kepada petugas di rumah sakitnya yang tidak menjalankan SOP, sehingga terjadi kekeliruan pengiriman peti jenazah.Almarhum Syamsul Hadi (59) merupakan pasien penyakit jantung yang sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Surabaya, kawasan Jl. Ahmad Yani. Ia masuk rumah sakit Selasa 23 Juni 2020 malam dan akhirnya meninggal dunia. Jenasah, menurut RS Islam Surabaya, dimakamkan dengan protokol Covid. Sebab dari hasil pemeriksaan sebelumnya pasien meninggal dunia tersebut, ada tanda-tanda klinis mengarah ke COVID-19.
Syamsul Huda | Surabaya, Jawa Timur