Candi Ijo, Wisata Indah yang Wajib Dikunjungi di Yogyakarta

Candi Ijo
Candi Ijo (Foto : Instagram @pesona_candiijo)

Selain dari nama daerah, nama Ijo diambil dari nama yang terdapat dalam sejarah prasasti Poh berasal dari 906 Masehi.

Dalam prasasti yang terdapat di kawasan wisata Candi Ijo ini, konon ada masyarakat yang berasal dari Desa Ijo dan menghadiri upacara keagamaan, maka tercetuslah nama Ijo dari tempat wisata tersebut. 

Kompleks candi ini memiliki pola atau arsitektur sedikit berbeda jika dibandingkan dengan candi peninggalan Hindu lainnya yang berada di Yogyakarta. Menurut sejarah, candi satu ini mempunyai bentuk yang menghadap ke arah Timur. 

Berbeda dengan kompleks percandian pada umumnya, seperti Candi Prambanan atau Candi Sewu. Konon diceritakan, bahwa adanya pengaruh konsep penataan ruang yang mempunyai sifat kosmis.

Sebagian masyarakat percaya, kalau bentuk yang menyerupai puncak gunung maru ini merupakan tempat tinggal para Dewa yang ada di dalam agama Hindu.

Objek wista candi yang satu ini meski berbeda bentuk dari arsitekturnya, tetapi memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan para dewa dalam mencerminkan bentuk karya arsitektur juga seni rupa yang menjadi ciri khas pada abad ke-9 Masehi sampai abad ke-10 Masehi. 

Menurut beberapa sumber, bahwa kitab India kuno menyatakan pemilihan Candi Ijo di kawasan wisata tersebut juga perletakan arca atau status dari candi ini memiliki peran amat penting. Pemilihan area candi atau kuil pun ternyata sangat penting dan sakral. 

Bahkan menurut informasi yang beredar, hal itu lebih penting daripada isi candi itu sendiri, seperti prasasti atau arca yang ada di tempat yang satu ini. Hal itu tentu berhubungan dengan lahan yang subur atau adanya sumber mata air di sekitar kawasan yang saat ini dijadikan tempat wisata. 

Candi Ijo Bercorak Hindu