131 Tewas, Tragedi Kanjuruhan Jadi Sejarah Terbesar Kedua di Sepakbola

Potret Tragedi Kanjuruhan
Potret Tragedi Kanjuruhan (Foto : AP/Yudha Prabowo)

Antv – Korban Tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 131 jiwa. Jumlah tersebut membuat insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut menjadi tragedi terbesar kedua di sepanjang sejarah sepakbola dunia.

img_title
Potret Tragedi Kanjuruhan. (Foto : AP/Yudha Prabowo)

Kepolisian menginformasikan jumlah korban terbaru dalam Tragedi Kanjuruhan tersebut disampaikan langsung oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo pada Rabu, 05 Oktober 2022.

"Jadi data korban meninggal 131 orang," ujar Dedi.

"Non faskes penyebab selisihnya setelah semalam dilakukan pencocokan data bersama dinas kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit," sambungnya.

Sebelumnya, jumlah korban yang diberitakan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut mencapai 125 orang yang kemudian kian bertambah hingga saat ini.

Jumlah korban Tragedi Kanjuruhan sendiri kini menjadi yang terbesar kedua dalam sejarah sepakbola dunia.

Sebagai informasi, tragedi terbesar kedua dalam sepakbola dilaporkan terjadi pada 9 Mei 2001 di Stadion Accra Sports, Kinbu Road, Accra, Ghana.

Jumlah korban tewas dalam tragedi di benua Afrika itu dilaporkan sebanyak 126 orang. Saat itu tengah berlangsung pertandingan derby antara tuan rumah Hearts of Oak dengan sesama klub dari Accra, Asante Kotoko.

Jumlah korban tewas Tragedi Kanjuruhan pada saat ini sudah melebihi tragedi yang memilukan di Ghana itu.

img_title
Kerusuhan tregedi Kanjuruhan.. (Foto : Twitter)

Sementara tragedi yang paling banyak memakan korban jiwa dalam sejarah sepakbola terjadi di Lima, Peru, pada tahun 1964. Pada saat itu 328 lebih nyawa suporter melayang.

Tragedi Kanjuruhan sendiri terjadi akibat sikap represif aparat, saat memukul mundur suporter yang masuk ke lapangan usai laga Arema vs Persebaya.

Puncaknya saat gas air mata ditembakkan ke berbagai penjuru stadion. Gas beracun itu membuat suporter ketar-ketir, berebut keluar stadion.

 Hal tersebutlah yang akhirnya memicu banyaknya korban tewas akibat berdesakan dan kehabisan napas. Tragedi Kanjuruhan yang memilukan itu membuat Indonesia disorot dunia.