Dino Izaak, sebagai Executive Producer Teman Tidur mengatakan sekolah menjadi lahan subur perundungan yang seringkali diabaikan dan film menjadi medium penyampaian pesan yang sangat baik dan efektif mengenai dampak buruk dari perundungan.
“Jadi film ini bukan hanya sekadar menggambarkan masa indah remaja di sekolah yang sarat dengan romansa atau kesenangan, tapi juga bicara perundungan, kesehatan mental, dampak buruk media sosial serta bagaimana kita harus menyikapinya,” ujar Dino.
Sementara, Producer Teman Tidur Setyoro Swantomo menambahkan, rumah produksinya kali ini ingin menunjukkan karya yang berkualitas yang sangat relevan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Harapannya, masyarakat antusias untuk mengenal lebih jauh persoalan kesehatan mental dan perundungan yang bukan masalah sepele, terlebih lagi tema ini dibungkus dengan genre film thriller yang menarik dan cukup disukai.