Dampak Musim Kemarau Merajalela, Warga Mengantri Bantuan Droping Air Bersih

Dampak Musim Kemarau Merajalela, Warga Mengantri Bantuan Droping Air Bersih
Dampak Musim Kemarau Merajalela, Warga Mengantri Bantuan Droping Air Bersih (Foto : )

www.antvklik.com - Tampaknya, kemarau telah memberikan dampak negatif untuk desa Srikaton, Kecamatan Kayen, Pati, Jawa Tengah. Saat ini, kondisi di daerah tersebut semakin memprihatinkan, selain sumur warga mengering, beberapa sumber mata air yang ada disekitar desa Srikaton pun sudah tak bisa dimanfaatkan.

Sejumlah desa di Pati, Jawa Tengah, dilanda krisisnya air bersih. Sangking sulitnya untuk mendapatkan air bersih, warga kini mengandalkan bantuan droping air bersih dari pemerintah guna memenuhi kebutuhan air untuk aktivitas sehari hari. Demi mendapatkan air bersih. Saat ini, warga harus mencari hingga keluar desa yang jaraknya mencapai belasan kilometer. Karena sulitnya mendapatkan air bersih di desa mereka, setiap kali ada bantuan droping air bersih dari pemerintah ataupun pihak swasta langsung terkuras habis jadi rebutan warga. 

Kondisi tersebut terpantau saat warga memperoleh droping air dari Satlantas Polres Pati. Hanya 60 menit berlangsung, bantuan air bersih yang dimuat dengan mobil tangki kapasitas 5000 liter tersebut langsung ludes diserbu warga. Dengan membawa jerigen dan berbagai tempat penampung air warga antri untuk mendapat giliran pembagian stok air bersih oleh petugas. Menurut warga, selama 2 bulan ini mereka terpaksa membeli air bersih dengan harga Rp.4000/jerigen dengan kapasitas 30 liter.

Setiap hari dibutuhkan sedikitnya 3 jerigen air bersih untuk memenuhi kebutuhan minum, memasak, mandi atau mencuci. Situasi ini membuat warga semakin mengeluh. Lantaran, setiap hari mereka harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Akan tetapi, desa Srikaton hanyalah salah satu desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang mengalami kekeringan. Masih sekitar 82 desa di Kabupaten Pati yang sangat rawan mengalami kekeringan saat musim kemarau ini.   Laporan : Abdul Rohim, Pati, Jawa Tengah.