Ini Dalih Kapolri Terkait Gas Air Mata Saat Tragedi Stadion Kanjuruhan

kapolri dan ketum pssi beserta staff dan jajarannya
kapolri dan ketum pssi beserta staff dan jajarannya (Foto : istimewa)

Antv – Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 diketahui telah memakan lebih dari 219 nyawa sejauh ini.

Diketahui, jatuhnya ratusan korban itu lantaran adanya gas air mata yang ditembakkan oleh aparat, sehingga membuat ribuan suporter bola berdesakkan untuk keluar dari stadion.

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, angkat bicara soal penggunaan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan pada laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu 01 Oktober 2022.

Listyo Sigit menyebut bahwa saat ini Polri masih menginvestigasi kejadian tersebut, termasuk prosedur penggunaan gas air mata.

"Tim akan mendalami SOP (Standard Operating Procedure) dan tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh tim pengamanan pada pertandingan tersebut," kata Listyo Sigit usai meninjau stadion Kanjuruhan.

"Tentunya, kami akan mengaudit tahapan-tahapan yang ada," sambungnya.

Selain itu, Listyo Sigit pun menyebut telah mendapat informasi soal upaya untuk menyelamatkan pemain dan ofisial kedua tim. Tim yang dibentuknya, sambungnya, akan mendalami informasi-informasi ini.

"Ini akan menjadi bagian investigasi secara tuntas, baik dari segi penyelenggara, pengamanan, juga pihak-pihak yang perlu diperiksa," ia menandaskan.

 

Sebagaimana diketahui insiden ini bermula dari aksi pitch invasion yang dilakukan sekelompok suporter Arema untuk meluapkan kekesalan mereka usai tim kesayangan mereka kalah dengan skor 2-3 kala menghadapi Persebaya Surabaya.

img_title
Gas Air Mata Dilarang FIFA, Ini Bahayanya. (Foto : Tangkap Layar)

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menyebut bahwa saat ini sepak bola Indonesia sedang mekar-mekarnya. Ia berharap agar Tragedi Kanjuruhan tak sampai menghalangi perkembangan tersebut.

"Kami berharap, kejadian ini tak akan merusak suasana sepak bola Indonesia," tutur Amali.

Amali pun menyebut ada hal yang bisa dilakukan agar kejadian ini tak berulang. Salah satunya adalah dengan mengevaluasi total SOP yang dimiliki federasi sepak bola Indonesia ini.

"PSSI diminta mengevaluasi total sistem yang ada saat ini sehingga kita dapat cara terbaik," tandas Menteri yang juga seorang politisi Golkar ini.