Ini Dia Alasan Polri Tembakan Gas Air Mata ke Suporter di Kanjuruhan

Detik-detik Kerusuhan Pecah dari Dalam Stadion Kanjuruhan
Detik-detik Kerusuhan Pecah dari Dalam Stadion Kanjuruhan (Foto : Tangkap Layar)

Beberapa di antara mereka lantas turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial. Menurut Nico, pendukung Arema FC itu kemudian melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi ke luar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," katanya, seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Penembakan gas air mata ini menjadi perbincangan warganet. Mereka menyoroti bahwa berdasarkan aturan FIFA, penembakan gas air mata sebenarnya dilarang.

Nico mengatakan bahwa saat ini, sekitar 180 orang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Malang. Bupati Malang, M. Sanusi, menegaskan bahwa seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh pemerintah.

Selain korban jiwa, tercatat 13 unit kendaraan mengalami kerusakan, 10 di antaranya milik Polri. Kericuhan ini terjadi tak lama setelah Persebaya Surabaya menang atas Arema FC dengan skor 3-2. Ini merupakan kekalahan pertama bagi Arema FC dalam 23 tahun terakhir.