Sejarawan : Layak atau Tidaknya Nama Jalan Diganti, Warga yang Bisa Menjawab

hr rsuna ok
hr rsuna ok (Foto : )
www.antvklik.com
-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menindaklanjuti rencana mengubah nama jalan terusan Rasuna Said hingga TB Simatupang menjadi Jalan Jenderal Besar Dr AH Nasution. Dia mengatakan, dengan mengabadikan nama pahlawan menjadi nama jalan, maka akan mengingatkan masyarakat akan peran dan jasa pahlawan tersebut.Jalan yang diusulkan berubah nama menjadi Jalan Jenderal Besar Dr AH Nasution, yaitu dari Jalan Terusan HR Rasuna Said (Kuningan), perbatasan Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jalan Mampang Raya, Jalan Buncit Raya (Jalan Warung Jati Barat), hingga perbatasan Jalan TB Simatupang.Menanggapi rencana ini, tim liputan pun mencoba meminta tanggapan warga yang tinggal di sekitaran Mampang. Mereka menyebut, perubahan nama jalan akan merepotkan karena berakibat perubahan alamat di kartu identitas, dan surat-surat berharga lainnya seperti surat tanah.[caption id="attachment_75736" align="aligncenter" width="300"]
Jalan Mampang Raya, Jakarta Selatan. [/caption]"Tidak setuju karena dari dulu sudah terkenalnya Mampang Prapatan. Kalau satu di rubah, semuanya akan dirubah. Orang mengirim surat juga pada bingung," ujar Mukarram yang telah menetap di Mampang sejak tahun 1991."Kalau sampe sekarang belum tau, mungkin nanti beberapa alamat harus dirubah, alamat di aplikasi juga harus dirubah. Jadi kayanya agak susah aja," ungkap Ferry pemilik toko bingkai di jalan Mampang Raya.Sejumlah warga mengaku, hingga saat ini belum ada sosialisasi dari kelurahan atau kecamatan terkait perubahan nama jalan. Mendengar hal ini, tim liputan pun mendatangi kantor kecamatan Mampang Prapatan untuk meminta keterangan terkait sosialisasi.Saat tiba di kantor kecamatan, petugas kantor mengaku belum ada perintah dari atasannya untuk melakukan sosialisasi. Sementara itu, camat Mampang Prapatan pun tidak ada di tempat sehingga tidak bisa dimintai penjelasannya.Berbicara mengenai perubahan nama jalan, sejarawan Bonnie Triyana menceritakan, pasca kemerdekaan Indonesia khususnya Jakarta telah beberapa kali merubah nama jalannya. Nama-nama jalan yang berbau Belanda diganti, dan sebagian jalan yang masih menggunakan nama kampung asalnya dipertahankan. Nama-nama jalan yang hingga sekarang masih dipertahankan di antaranya Kemang dan Menteng. Penamaan tersebut berdasarkan nama tanaman yang tumbuh di sekitarnya.[caption id="attachment_75732" align="aligncenter" width="300"] Sejarawan Bonnie Triyana : Layak atau tidaknya nama jalan diganti hanya warga yang bisa menjawab.