Festival Angklung 2023: Sejarah dan Perjalanan Musik Angklung Menjadi Warisan Dunia oleh UNESCO

Festival Angklung 2023: Sejarah dan Perjalanan Musik Angklung
Festival Angklung 2023: Sejarah dan Perjalanan Musik Angklung (Foto : Instagram @saungangklungudjo)

Antv – Alat musik angklung merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat dunia, yang memiliki bunyi-buyian yang khas.

Alat musik tradisional angklung berkembang di daratan sunda, Jawa Barat. Nama angklung sendiri berasal dari bahasa Sunda yaitu “angkleung angkleung” yang berarti gerakan pemain dengan mengikuti irama.

Sementara kata “klung” merupakan suara nada yang dihasilkan dari instrumen musik tersebut.

Penggunaan alat musik tradisional angklung banyak digunakan di berbagai acara, seperti di perayaan bercocok tanam.

1. Awal Mula Angklung:

Angklung, alat musik tradisional Indonesia yang unik, memiliki akar sejarah yang dapat ditelusuri hingga abad ke-7 di daerah Sunda, Jawa Barat.

Nama "angklung" sendiri berasal dari kata "angkleung-angkleungan," yang menggambarkan bunyi getaran alat musik ini.

2. Perkembangan di Kuningan:

Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menjadi salah satu pusat perkembangan angklung sejak tahun 1938. Komunitas angklung di Kuningan memiliki peran kunci dalam melestarikan dan mengembangkan alat musik ini secara tradisional.

3. Angklung dalam Ritual dan Kesenian:

Awalnya, angklung digunakan dalam berbagai ritual keagamaan dan upacara tradisional. Seiring waktu, peran angklung berkembang dan meresap ke dalam seni pertunjukan, menjadi bagian integral dari kesenian tradisional Jawa Barat.

4. Angklung di Tingkat Internasional:

Keunikan angklung tidak hanya dikenal di Indonesia, melainkan juga menarik perhatian dunia. Seiring dengan perkembangan globalisasi, angklung mulai tampil di berbagai panggung internasional, memperkenalkan keindahan melodi khasnya kepada penonton global.

5. UNESCO Mengakui Angklung:

Puncak kehormatan bagi angklung datang pada tanggal 16 November 2010, ketika UNESCO secara resmi mengakui angklung sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Dunia.

Pengakuan ini menandai prestasi luar biasa dalam pelestarian dan promosi warisan budaya Indonesia di tingkat internasional.

6. Upaya Pelestarian dan Edukasi:

Pengakuan oleh UNESCO memicu upaya pelestarian yang lebih intensif dan program edukasi terkait angklung.

Banyak sekolah dan komunitas di Indonesia yang berkomitmen untuk mengajarkan cara membuat, memainkan, dan menghargai angklung, menjadikannya lebih dari sekadar instrumen musik tradisional.

7. Angklung dalam Festival dan Pertunjukan:

Setelah pengakuan internasional, angklung semakin menjadi pusat perhatian dalam berbagai festival dan pertunjukan musik baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kolaborasi antara musisi tradisional dan modern semakin mengukuhkan posisi angklung sebagai bagian penting dari warisan budaya Indonesia.

8. Angklung dalam Festival Angklung 2023:

Festival Angklung 2023 di Hotel Santika Premier Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, menjadi bukti nyata bagaimana angklung terus berkembang.

Dalam festival ini, musisi seperti Manshur Angklung bersama dengan DJ dan berbagai penampilan menarik lainnya akan memperkaya kembali pengalaman mendengar dan melihat keindahan angklung.

Sejarah dan perjalanan panjang angklung, dari akarnya di kebudayaan lokal hingga pengakuan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, menunjukkan ketekunan dan dedikasi masyarakat dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

Melalui festival, pertunjukan, dan pendidikan, angklung terus mengukir kisahnya sebagai alat musik yang tak hanya memikat hati masyarakat lokal, tetapi juga meraih pengakuan global.