Kemudian, ia mulai aktif masuk dunia seni sejak tahun 1970-an. Ia juga mempunyai seorang istri, Kay Ikranagara dan memiliki dua orang anak.
Setelah itu, ia mulai mendalami dunia seni dengan drama puisi. Tak sampai di sana, ia pun terjun ke dunia film karena iseng saja.
Namun, tak disangka kalau bakat akting yang luar biasa darinya, justru ia dikenal hingga menjadi salah satu aktor cukup diperhitungkan di Indonesia.
Ikranagara kian terkenal lewat film Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1986) dan Keluarga Markum (1986), Laskar Pelangi (2008), Garuda di Dadaku (2009), hingga Sang Kiai (2013).
Bukan hanya di dunia film saja, Ikranagara pun kerap ikut terlibat dan memperhatikan dunia teater tradisional. Diketahui, ia melakukan dekontruksi positif terhadap teater tradisonal yang ada di Bali.
Bersama dengan Putu Wijaya, Ikranagara dekontruksi teater Bali dengan menggali budaya Pulau Dewata.
