Teror! Rumahnya Kembali Dilempari Bom Molotov, Ketua GP Ansor Lampung Lapor Polisi

Teror! Rumahnya Kembali Dilempari Bom Molotov, Ketua GP Ansor Lampung Lapor Polisi
Teror! Rumahnya Kembali Dilempari Bom Molotov, Ketua GP Ansor Lampung Lapor Polisi (Foto : antvklik-Pujiansyah)

Antv – Kasus teror pelemparan bom molotov di rumah Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lampung, di Rajabasa, Bandar Lampung resmi dilaporkan kepada Polresta Bandar Lampung.

Aksi teror itu terjadi sebanyak dua kali dalam satu pekan, diduga pelakunya orang yang sama dengan peristiwa sebelumnya.

Peristiwa itu kembali dilaporkan kuasa hukum, Meydi Muhammad Putra, ke Polresta Bandar Lampung.

Kejadian itu sempat disaksikan sejumlah warga yang berjaga di sekitar rumah. Bahkan, warga sempat mencurigai pelaku yang berhenti dekat rumah Ketua PW GP Ansor Lampung itu.

"Warga sempat curiga ada yang melintas di rumah klien kami. Karena curiga, sempat ditegur dan pelaku hanya melambaikan tangan. Tidak berapa lama, dia melintas dan melemparkan bom molotov ke rumah klien kami," kata Meydi Muhammad Putra, Selasa (26/12/2023).

Usai melempar bom molotov, lanjut Meydi, warga sempat mengejar pelaku yang melarikan diri. Pelaku kabur dengan menggunakan sepeda motor jenis matic.

"Disitu sempat terjadi kejar-kejaran. Warga mengejar pelaku yang menggunakan sepeda motor matic," bebernya.

Menurut kuasa hukum korban, saat itu kliennya sedang tidak berada di rumah karena bepergian ke luar kota. Rumah yang dalam kondisi sepi hanya dihuni oleh kerabat korban dan baru mengetahui peristiwa itu saat terdengar bunyi suara ledakan.

"Aksi nekat itu juga kembali terekam kamera CCTV di depan rumah. Molotov dilempar ke arah rumah dan mengenai pojok pagar tembok," jelasnya.

Dalam laporannya di Polresta Bandar Lampung, kuasa hukum korban juga menyertakan file rekaman kamera pengawas CCTV saat pelaku melemparkan bom molotov tersebut.

Kuasa hukum dan korban berharap polisi bisa segera menangkap pelaku teror tersebut. "Kami menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," ucap Meydi.