Konflik Palestina-Israel, Pengamat Politik: Indonesia Harus Aktif dalam Perdamaian Dunia

Pengamat Hukum Internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Fathul Mu’in
Pengamat Hukum Internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Fathul Mu’in (Foto : antvklik-Pujiansyah)

AntvKonflik antara Palestina dengan Israel yang semakin memanah harus segera diakhiri agar korban tidak makin banyak. Untuk itu, pemerintah Indonesia perlu terlibat aktif dalam menekan dan melakukan perdamaian dunia.

Hal tersebut dikatakan Pengamat Hukum Internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Fathul Mu’in. Menurutnya, Indonesia sebagai negara sahabat Palestina harus memberikan bantuan yang lebih di tengah konflik dengan Israel yang makin memanas.

"Ini menjadi kewajiban pemerintah Indonesia untuk terlibat aktif dalam perdamaian dunia," kata Fathul Mu'in, Kamis (12/10/2023). .

Sekretaris Program Studi Hukum Tata Negara tersebut menjelaskan, dalam kebijakan luar negerinya, Indonesia telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Sehingga, sudah selayaknya pemerintah dan masyarakat Indonesia mendukung perjuangan Palestina dalam mewujudkan kemerdekaannya.

"Pemerintah perlu terus melakukan langkah-langkah dalam upaya ikut membantu rakyat Palestina," jelasnya.

Fathul Mu’in menambahkan, kebijakan Indonesia yang mendukung Palestina juga tidak akan berdampak atau membuat hubungan menjadi buruk dengan negara lain.

Sebab, hal tersebut sudah menjadi kebijakan masing-masing negara, sebagaimana Amerika Serikat yang mendukung Israel.

Maka dari itu, pemerintah harus benar-benar terlibat aktif dalam menyerukan penghentian peperangan, kekerasan, penghentian konflik, penghentian aksi-aksi kekerasan.

"Pemerintah harus terus berupaya mencari solusi damai berupa perundingan untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel," tegasnya.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga harus segera memprioritaskan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Palestina agar tidak menjadi korban perang antar dua negara tersebut.

"Jangan sampai WNI kita ikut menjadi korban," ujarnya.

Diketahui,  saat ini kondisi Palestina tak sedang baik-baik saja. Pasalnya, Palestina saat ini dihujani gencatan senjata dan roket.

Jumlah korban tewas warga Palestina di Gaza telah meningkat menjadi 1.100 orang sejak perang dengan Israel pada Sabtu lalu.

Setidaknya 5.339 orang lainnya terluka. Sementara warga Israel yang mati akibat serangan pejuang Hamas mencapai 1.200 orang dan yang terluka 3.000 orang.