Keren! 2 Siswi di Lampung Selatan Buat Kerajinan Tangan Tradisional 'Bukhambak' dari Bambu Apus

Keren! 2 Siswi di Lampung Selatan Buat Kerajinan Tangan Tradisional 'Bukhambak' dari Bambu Apus
Keren! 2 Siswi di Lampung Selatan Buat Kerajinan Tangan Tradisional 'Bukhambak' dari Bambu Apus (Foto : antvklik-Pujiansyah)

AntvKeren! Patut diacungi jempol, dua siswi yang baru duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Kuripan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), ternyata sangat terampil dalam mengolah dan menjadikan batang bambu apus menjadi sebuah karya.

Karya yang dijadikan bukanlah sembarang, yakni karya seni Budaya Lampung yang notabanenya adalah warisan nenek moyang di Lampung, khususnya di Kabupaten Lamsel, Kecamatan Penengahan.

Pembuatan karya Seni Budaya Lampung tersebut biasanya disebut dengan 'Bukhambak', yang membuat kerajinan diantaranya, Kipas, Nyawan, Penganan, Pebuyaan, Pengemian, termasuk juga penganan tapis hias.

Melisa (12) dan kakak kandungnya Elina (14) saat ini masih berstatus pelajar dan duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Penengahan.

Kegiatan Melisa dan Elina berawal dari hobi membuat Kipas Jaju, yang sering melihat Neneknya Maryam (75) membuat keterampilan Kipas, Nyawan, Penganan dan Pebuyaan.

"Sudah ada ratusan kipas yang kita buat, karena banyak sekali yang memesan, jadi ya sudah akhirnya kita membuat Kipas untuk pesanan dari orang yang mau hajatan atau kawinan," kata Melisa dan Elina, Rabu (30/8/2023)

Ditempat yang sama, orang tua kandung Melisa dan Elina yang bernama Khozali (55) merasa sangat bangga dan mendukung penuh kedua putrinya untuk melakukan kegiatan positif seperti itu yang mana Bukhambak ini juga merupakan salah satu warisan nenek moyang masyarakat Lampung.  

"Selagi kegiatan itu tidak mengganggu kegiatan sekolah anak saya, akan terus saya dukung, tetapi alhamdulillah anak saya masih tetap semangat bersekolah meski sepulang sekolah mereka berdua langsung lanjut membuat kerajinan itu," ucap Khozali.

Sebagai orang tua, lanjut Khozali, dirinya sangat mendukung kegiatan positif dari kedua anaknya tersebut. Selain itu, kerajinan khas Lampung ini agar tetap terjaga dan terus diwariskan sampai anak cucu.

"Jadi kalau bisa ya harus turun temurun jangan sampai anak cucu kita tidak ada yang meneruskan," tuturnya.

Khozali menjelaskan untuk mencari batang bambu apus yang akan dibuat kerajinan, dirinya harus mencari sejauh 2 kilometer. Untuk membuat kipas dari batang bambu apus dibutuhkan waktu sekitar satu mingguan.

"Jadi setiap harinya untuk mencari bambu apus untuk membuat kerajinan berjarak sekitar 2 KM dan pembuatan bambu apus tersebut butuh proses menjadi kipas sekitar satu mingguan," jelasnya.

Khozali berharap kepada pihak Pemerintah, baik Desa, Kecamatan, maupun Dinas terkait di Kabupaten Lampung Selatan, akan mensupport kegiatan kedua putrinya sebagai langkah untuk melestarikan kearifan lokal pembuatan Seni Budaya Lampung atau Bukhambak.

"Harapan kami selaku orang tua dari Melisa dan Elina, baik itu desa, Kecamatan, dan pemerintah kabupaten Lampung Selatan bisa membantu support untuk kedua putri kami supaya dapat terus berkarya melestarikan kearifan lokal budaya lampung untuk kedepannya," pungkas Khozali.