Demo Soal Jalan Poros Ricuh, Polisi dan Massa Terlibat Adu Jotos

Demo Soal Jalan Poros Ricuh, Polisi dan Massa Terlibat Adu Jotos
Demo Soal Jalan Poros Ricuh, Polisi dan Massa Terlibat Adu Jotos (Foto : antvklik-Joni Banne Tonapa)

Antv – Aksi unjukrasa atau demonstarsi atau demo puluhan mahasiswa yang tergabung dalam IPPEMSI Makassar dan IPSIM, soal pembangunan jalan poros berlangsung ricuh.

Aksi yang digelar di depan kantor Bupati Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (25/5/2023) berujung aksi adu jotos antara polisi dengan massa.

“Aksi demo kami ini memperjuangkan jalan poros simbuang mappak yang tak kunjung diperbaiki pemerintah. Padahal konsisi jalan sudah puluhan tahun berlumpur, dan tak kunjung mendapat perhatian. Padahal kalau warga sakit disana harus dipanggul ramai-ramai karena kendaraan tak bisa masuk akibat jalan yang rusak," ujar Oktavianus, Korlap Aksi.

Bentrokan terjadi saat puluhan massa mencoba memaksa masuk ke dalam kantor Bupati seusai membakar ban di halaman parkir di halau pihak keamanan.

karena tak terima dihalangi petugas keamanan, massa kemudian tersulut emosi hingga aksi adu jotospun tak terhindarkan.

Selain saling dorong, aksi adu jotos antara polisi, satpol pp dengan massa aksi yang melakukan pengamanan, saling kejar juga dilakukan massa aksi hingga keluar halaman parkir kantor bupati. Bahkan beberapa mahasiswa mengalami luka akibat baku hantam dengan petugas.

Bentrok baru mereda setelah kedua belah pihak dapat menahan diri. Namun massa aksi yang tak puas karena tak kunjung di temui bupati, kemudian melumuri pintu kaca dan lantai dengan lumpur.

Aksi itu sebagai protes mahasiswa yang kecewa karena jalan poros simbuang mappak puluhan tahun tak pernah diperhatikan pemerintah.

“Ada pergerakan tambahan yang dilakukan oleh polisi, sehingga terjadi bentrokan, kami punya video. Jika pihak keamanan melakukan pemukulan terhadap massa aksi," ucap Oktavianus.

Tak puas dengan melakukan aksi depan kantor Bupati, massa saat ini masih terus melakukan demo, dengan menggeruduk langsung rumah jabatan Bupati Tana Toraja, agar bisa bertemu langsung. Namun lagi-lagi massa aksi kembali dihalau pihak keamanan.