Pendaki Tewas Tersambar Petir, Petugas Tutup Jalur Pendakian Gunung Seminung

Pendaki Tewas Tersambar Petir, Pendakian Gunung Seminung Tutup
Pendaki Tewas Tersambar Petir, Pendakian Gunung Seminung Tutup (Foto : ANTV KLIK - Pujiansyah)

Antv – Lampung Barat, Lampung - Petugas menutup sementara lokasi pendakian puncak Gunung Seminung di  Pekon (Desa) Teba Pring, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, setelah satu orang pendaki tewas tersambar petir dan 9 orang mengalami luka-luka.

Kapolres Lampung Barat, AKBP Heri Sugeng Priyantho mengatakan pihaknya sudah mengevakuasi seluruh pendaki yang berada di puncak Gunung Seminung dan korban sambaran petir yang terjadi pada Sabtu (29/04/2023) malam.

"Untuk sementara pendakian menuju puncak Gunung Seminung ditutup langkah ini kita ambil guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan sebab beberapa hari terakhir curah hujan di Kabupaten Lampung Barat masih sangat tinggi sehingga sangat berisiko bagi pendaki," kata Senin (1/5/2023).

Kapolres mengungkapkan proses evakuasi berlangsung cukup lama karena akses menuju puncak Gunung Seminung sangat sulit karena dipengaruhi faktor cuaca yang beberapa waktu terakhir tidak bersahabat sehingga menyulitkan petugas mencapai puncak.

"Korban baru bisa di evakuasi menggunakan tandu darurat menuju kaki gunung untuk dibawa ke Puskesmas Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau menggunakan ambulans puskesmas. Jika keadaan korban sudah mulai membaik korban juga bisa langsung pulang dan menjalani pemulihan di rumah masing-masing," pungkasnya.

Diketahui,  Sepuluh orang pendaki tersambar petir saat mendaki Gunung Seminung, di Pekon Teba Pering Raya, Kecamatan Sukau, satu diantaranya meninggal dunia, Sabtu (2/4/2023) sekitar pukul 23.45 WIB.

Sementara tujuh lainnya pendaki gunung lainnya dilaporkan mengalami luka berat,  sementara dua lainnya mengalami luka ringan. Dalam data itu selain tersambar petir, 3 pendaki mengalami hipotermia dan  45 lainnya tidak mengalami luka-luka.

Seusai data Pusdalops BPBD Lampung Barat, korban meninggal dunia bernama Abdal Reka Anggara (18), jenis kelamin laki-laki warga Desa Terean Kecamatan Mekakau Ilir Banding Kabupaten OKU Selatan.

Dari tujuh korban luka berat, empat diantaranya merupakan warga Semaka Tanggamus bernama Retno Leli Sapitri (20), Muhammad Ismanto (16), Rifki Infantrio (25), Ade Gilang Fahendra (18), Desnal Febriansyah (17).

Kemudian dua lainnya yang mengalami luka berat bernama Aji Saputra (24), warga Abung Tengah Kotabumi, Deka Hastuti Ningrum (25) warga Katibung, Lampung Selatan.

Dua korban mengalami luka ringan, bernama Candra Arya Dinata (20) warga Pekon Way Ngison Kecamatan Batu Ketulis, Lambar dan Purnomo Aji Umur (20) warga Pekon Suka Jadi Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat.

Tiga korban alami Hipotermia,  Zidal Alfalah (19) warga Sidorahayu, Punggur, Lampung Tengah dan  Frengky Gunawan (19) warga Desa Misirahayu, Punggur, Lampung Tengah dan Muhammad Andika Pratama (18) Desa Artomulyo, Punggur, Lampung Tengah.