Bareskrim Polri Periksa Kepala BPOM Jakarta Terkait Gagal Ginjal Akut Anak

Ilustrasi gagal ginjal akut pada anak.
Ilustrasi gagal ginjal akut pada anak. (Foto : Viva)

“Iya betul (kasusnya berada di Jaktim dan Jakbar). Sejauh ini, itu dulu yang bisa disampaikan," kata Ngabila saat dikonfirmasi wartawan pada Senin, 6 Februari 2023.

Menurut dia, kabarnya satu orang yang idap gagal ginjal meninggal dunia dan satu orang lagi masih dalam perawatan di rumah sakit. Akan tetapi, ia tidak bisa mengungkap identitas rumah sakit dan korbannya.

"Satu meninggal, satu dirawat di rumah sakit. Cuma yang dirawat di rumah sakit, kita kan perlu menjaga privasi rumah sakitnya," jelas dia.

Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus baru gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI), setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember 2022. Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril menyebut ada penambahan satu kasus terkonfirmasi dan satu kasus suspek gagal ginjal.

Menurut dia, dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Satu kasus masih merupakan suspek, anak berusia 7 tahun mengalami demam tanggal 26 Januari, lalu konsumsi obat penurun panas sirup yang dibeli secara mandiri.

Kemudian, satu kasus konfirmasi gagal ginjal akut merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.

Diketahui, Bareskrim sejauh ini telah menetapkan empat orang tersangka dan lima korporasi dalam kasus gagal ginjal akut pada anak. Diantaranya Endis (E) alias Pidit (PD) selaku Direktur Utama CV Samudera Chemical; Direktur CV Samudera Chemical, Andri Rukmana; Direktur Utama CV Anugrah Perdana Gemilang, Alvio Ignasio Gustan (AIG); Direktur CV APG, Aris Sanjaya (AS).