Sandiaga Uno Tak Akan Perpanjang Isu Utang Anies Senilai Rp 50 Miliar

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. (Foto : tvonenews.com)

Antv –Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan tidak akan memperpanjang soal isu utang senilai Rp 50 miliar terkait pencalonan Anies Baswedan pada pilkada DKI Jakarta.

“Jadi, sekali lagi saya sampaikan saya sudah memutuskan tidak ingin memperpanjang," kata Sandi dikutip dari tvOnenews, Minggu, 12 Februari 2023.

Dia mengatakan pemberitaan isu tersebut berpotensi untuk memecah belah. Bagi Sandiaga, kontestasi demokrasi mesti disambut dengan penuh sukacita dan pertemanan harus dijaga.

Pun, dia bilang persahabatan juga mesti diutamakan.

"Dan, harapan saya setiap pihak juga menyambut kontestasi demokrasi ini penuh dengan diskursus tentang gagasan," tutur Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut.

“Sehingga kita tidak menatap masa lalu tetapi masa depan," lanjut Sandiaga.

Terkait utang tersebut sudah lunas, Sandi kembali menjawab singkat. Dia lagi-lagi bilang tak mau perpanjang isu tersebut.

“Saya tidak akan memperpanjang,” tutupnya.

Sebelumnya dilansir dari Viva.co.id. beredar surat utang piutang antara Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno. Uang itu untuk kebutuhan kampanye Pilkada DKI 2017. Anies juga sudah menanggapi soal isu utang tersebut. Dia menegaskan tak ada utang antara dirinya dan Sandi saat Pilkada DKI 2017.

Dia menyampaikan uang senilai Rp50 miliar adalah bentuk dukungan dari pihak ketiga.

"Sebenarnya bukan pinjaman tapi dukungan, yang pemberi dukungan ini meminta dicatat sebagai utang, jadi dukungan yang minta dicatat sebagai utang," ujar Anies.

Anies mengatakan saat masa kampanye Pilkada DKI itu banyak sekali melakukan sumbangan. Menurutnya, ada yang diketahui dan juga tidak.

"Ada yang kami tidak tahu, dan ada yang memberikan dukungan langsung apakah relawan,” katanya.

Meski demikian, Anies tak menyebut secara gamblang pihak ketiga yang dimaksudnya. Dia bilang Sandiaga yang telah menjadi penjamin.

"Bila ini berhasil maka itu dicatat sebagai dukungan, bila kita tidak berhasil dalam pilkada maka itu menjadi utang yang harus dikembalikan," tuturnya.

"Jadi, itu kan dukungan tuh. Siapa penjaminnya? Yang menjamin Pak Sandi. Jadi, uangnya bukan dari Pak Sandi," sebut Anies.