Mengenal Jenis Ular Lewat Taring Bisanya. Waspadai yang Paling Berbahaya!

Mengenal Jenis Ular Lewat Taring Bisanya. Waspadai yang Paling Berbahaya!
Mengenal Jenis Ular Lewat Taring Bisanya. Waspadai yang Paling Berbahaya! (Foto : )
Indonesia memiliki berbagai jenis ular berbisa yang diantaranya sangat berbahaya bagi manusia. Hal ini tentu saja terbukti berdasarkan jumlah korban akibat gigitan ular berbisa itu.
Ular tidak pernah mengunyah ataupun mencabik mangsanya, melainkan langsung menelannya secara langsung.Ular yang berukuran kecil biasanya memangsa serangga atau avertebrata lainnya.Sedangkan bagi yang berukuran besar, mereka akan memangsa berbagai jenis hewan vertebrata, mulai dari berbagai jenis ikan hingga mamalia.Ular yang tidak berbisa pada umumnya dengan cepat akan membelit mangsanya dengan satu atau beberapa belitan sehingga mangsanya itu akan mati perlahan karena asphyxia (tidak dapat bernafas).Namun bagi ular berbisa, mereka menyerang mangsanya dengan cara menggigit lalu segera menyuntikkan bisanya, agar mangsanya segera mati.Bisa ular dihasilkan oleh sepasang kelenjar yang ada di setiap sisi rahang atas, yang mengalir melalui suatu saluran menuju gigi taring bisa.Berdasarkan dengan ada dan tidaknya serta letak gigi taring bisa,
subordo ophidia (ular) dikelompokkan menjadi 4, yakni:
    • Aglypha, adalah kelompok ular yang tidak memiliki taring bisa. Umumnya ditemui pada ular yang hidup di darat, giginya padat dan tidak “beralur” serta tidak memiliki bisa. Contohnya: ular koros atau kayu (ptyas korros) atau yang tergolong dalam Famili Colubridae.
    • Ophisthoglypha, adalah kelompok ular berbisa menengah yang memiliki taring bisa kecil dan beralur letaknya di bagian belakang rahang atas (posterior os maxillare). Meskipun berbisa, namun kelompok ular ini tidak berbahaya bagi manusia. Contohnya: ular pucuk (ahaetulla prasina), ular sanca (python reticulatus).
    • Proteroglypha, adalah kelompok ular berbisa tinggi, dengan taring bisa panjang dan beralur dan letaknya berada pada rahang atas bagian depan (os maxillare) atau masuk dalam fixed-fanged snakes. Kelompok ular dengan kategori taring bisa seperti ini merupakan jenis ular yang berbisa bagi manusia. Contohnya: ular kobra (naja sputatrix), ular king kobra (ophiophagus hanna), hingga jenis-jenis ular yang habitatnya di laut (Hydrophiidae).
    • Solenoglypha, adalah kelompok ular yang memiliki gigi taring bisa yang sangat panjang dan beralur, bahkan gigi taring bisa ini dapat dilipat ke arah belakang saat tidak digunakan atau masuk ke dalam kategori folding-fanged snakes. Ular dengan gigi taring bisa seperti ini juga tergolong dalam jenis ular yang berbahaya bagi manusia. Contohnya: ular yang termasuk dalam Famili Viperidae dan Crotalidae, seperti yang biasa ditemui yakni ular hijau ekor merah (Trimeresurus albolabris).
Sementara itu berdasarkan “The Encyclopedia of the Biological Sciences” karya Peter Gray, tahun 1963, ada juga faktor kuantitas ular saat mengeluarkan bisa yakni:
  • Jenis spesies ular yang menentukan toxisitas ular.
  • Ukuran tubuh ular yang menentukan dalam-tidaknya ular itu dapat menyuntikkan bisa.
  • Penuh tidaknya kelenjar bisa ular.
  • Posisi taring bisa ular.
  • “Derajat” kemarahan atau ketakutan ular.