VIVA dan Kemenparekraf Gelar Acara Serbuan Vaksin di Pusdikkav Padalarang, Bandung Barat

VIVA dan Kemenparekraf Gelar Acara Serbuan Vaksin di Pusdikkav Padalarang, Bandung Barat (Foto Dok. Kemenparekraf)
VIVA dan Kemenparekraf Gelar Acara Serbuan Vaksin di Pusdikkav Padalarang, Bandung Barat (Foto Dok. Kemenparekraf) (Foto : )
VIVA dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bekerja sama menyelenggarakan acara Serbuan Vaksin di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) yang ada di Jalan Purabaya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Acara akan diselenggarakan dari tanggal 24-28 September 2021, mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB.Acara ini terbuka untuk masyarakat umum dan pelaku Parekraf dan khusus vaksin dosis dua serta minimal sudah divaksin 28 hari sejak dosis pertama.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus mengakselerasi program vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif juga masyarakat umum sebagai salah satu upaya menekan angka penyebaran Covid-19 dengan terciptanya herd immunity atau kekebalan komunal sehingga dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.Data dari Kementerian Kesehatan per tanggal 21 Agustus 2021, masyarakat Jawa Barat yang sudah menerima vaksinasi dosisi ke-1 sebanyak 8,28 juta orang atau sekitar 21,85 persen.Dan yang menerima vaksinasi dosis ke-2 sebanyak 4,36 juta orang atau sekitar 11,51 persen. Targetnya sendiri sekitar 15 juta vaksinasi per bulan.Oleh karenanya, Menparekraf mendorong para stakeholder untuk ‘gercep’ gerak cepat, ‘geber’ gerak bersama, dan gaspol ‘garap semua potensi’ dalam menghadirkan sentra vaksinasi.Selain vaksinasi, Kemenparekraf dikatakan Sandiaga juga akan menggulirkan program dukungan akomodasi dan fasilitas pendukung lainnya bagi tenaga kesehatan.Program dengan anggaran sebesar Rp 300 miliar yang merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini diharapkan dapat mendukung reakvitasi industri pariwisata, khususnya perhotelan.Kemenparekraf juga sedang berupaya agar penggunaan aplikasi PeduliLindungi dapat terintegrasi dengan penerapan protokol kesehatan. Sehingga nantinya, aplikasi PeduliLindungi dapat menjadi crowd control di destinasi wisata maupun sentra ekonomi kreatif.