Pelaku Pembacokan 10 Orang Jalani Pemeriksaan Dirumah Sakit Jiwa

Pelaku pembacokan 10 orang jalani pemeriksaan dirumah sakit jiwa Lawang (antv / Yusuf Saputro)
Pelaku pembacokan 10 orang jalani pemeriksaan dirumah sakit jiwa Lawang (antv / Yusuf Saputro) (Foto : )
Polisi belum bisa menyimpulkan motif penganiayaan dan pembunuhan yang dilakukan Riyanto. Mengingat, pelaku belum bisa dimintai keterangan.
Pelaku pembacokan 10 orang yang mengakibatkan tiga diantaranya meninggal dunia, Riyanto (35), harus menjalani observasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, Malang.Pria asal Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri menjalani observasi untuk menentukan kondisi kejiwaannya."Iya benar, hari ini pelaku menjalani observasi di RSJ Lawang Malang, anggota saya langsung mengawal dan membawanya," kata Rizkika Atmadha, Kasat Reskrim Polres Kediri, Rabu (16/3/2022).Observasi di RSJ Lawang Malang dimaksudkan untuk mengetahui hasil kejiwaan dari pelaku."Belum bisa disebut sakit jiwa, karena pelaku masih akan dilakukan observasi, ini hasil rekomendasi spesialis dokter dari RS Bhayangkara Kediri. Bahkan sejak kita amankan pelaku masih sulit diajak komunikasi," terangnya.Sementara itu. Nur Kholis, Ketua RT 41 RW 12 Desa Pojok, mengaku trauma berat dengan hadirnya kembali Riyanto. Pun dengan sebagian warganya yang secara tegas menolak kuli bangunan tersebut kembali ke kampung mereka karena khawatir kejadian itu berulang."Kalau bisa tidak usah balik biar meninggal disana (tahanan), ada warga yang begitu. Saya sebagai RT hanya mengikuti kemauan warga," kata Nur Kholis.Secara pribadi, Nur Kholis juga berharap hal yang sama. Mengingat dia punya trauma berat dengan peristiwa berdarah itu.Bapak dua anak ini adalah orang yang pertama disasar pelaku, sebelum akhirnya menghabisi tiga warganya dan melukai 7 orang lainnya.Sebelumnya, peristiwa berdarah terjadi di Dusun Bangun Mulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Riyanto (35) pemuda desa setempat mengamuk dan membacok 10 orang warga. Tiga diantaranya tewas, tujuh orang lain luka-luka. Yusuf Saputro | Kediri, Jawa Timur