Viral , Abai Pakai Masker, Seorang Remaja Malah Ngaku Keponakan Jendral

Seorang remaja sedang berdebat keras dengan petugas gabungan sesaat dirinya melanggar aturan PPKM Darurat dengan tidak memakai masker pelindung.  ( Foto: Milhan
Seorang remaja sedang berdebat keras dengan petugas gabungan sesaat dirinya melanggar aturan PPKM Darurat dengan tidak memakai masker pelindung. ( Foto: Milhan (Foto : )
Ditengah patroli PPKM Darurat, Petugas gabungan pergoki seorang remaja tak pakai masker. Tak terima ditegur petugas, Sang remaja justru menantang jika dirinya keponakan jendral.  
Ditengah lonjakan kasus Covid-19, Petugas gabungan terus melakukan operasi penyadaran kepada masyarakat betapa pentingnya mematuhi aturan protokol kesehatan.Mengingat dua minggu terakhir, sudah banyak korban jiwa akibat terpapar positif virus Covid-19, yang makin mengganas.Pemerintah pusat bahkan telah menggelontorkan aturan PPKM Darurat yang berlaku sejak 3 Juli sampai 20 Juli mendatang. Sedianya aturan itu, untuk menekan angka penularan yang terbilang begitu cepat.Namun ditengah operasi, petugas memergoki sekelompok remaja yang berkeliaran diluar rumah, di kawasan bundaran marga antara Ciputan dan BSD, Serpong.Saat dihentikan, ada dua remaja menolak permintaan petugas gabungan. Padahal, salah satu remaja itu, diketahui tak memakai masker pelindung.Ironisnya, sang remaja yang tak memakai masker seolah menantang petugas dengan menyebut dirinya adalah keponakan seorang jendral bintang dua.“ Tujuan utama kita adalah menyelamatkan dia juga , tetapi dengan nada tinggi, dan keangkuhannya  bahwa dirinya punya saudara yang jendaral bintang dua,” Tegas  Kabid Penindakan Pol PP Tangsel, Sapta Mulyana. Senin ( 5/7) Siang.Video keangkuhan sang remaja terhadap petugas yang sedang menggelar razia PPKM Darurat menggelinding viral di media sosial.Sejumlah netizen yang melihat video itu, ikut geram, lantaran remaja itu tidak taat aturan prokes selama PPKM Darurat berlangsung."Mau ponakan jenderal mau anak jendral, salah ya salah aja bambang," ujar @om."Definisi malu-maluin diri sendiri," terang @ev*.Namun petugas gabungan itu,  tetap berusaha mengingat remaja itu.Pangkat pamannya dan kesalahan dirinya yang tidak mematuhi peraturan protokol kesehatan  tidak ada sangkut pautnya.Akibat ulahnya,  Sang remaja  itu, tetap mendapatkan hukuman sosial berupa push up sebanyak lima puluh kali.
Milhan Wahyudi | Tangerang Selatan