Bansos Salah Sasaran, Warga DKI yang Punya 2 Mobil Dapat Bantuan

Bansos Salah Sasaran, Warga DKI yang Punya 2 Mobil Dapat Bantuan
Bansos Salah Sasaran, Warga DKI yang Punya 2 Mobil Dapat Bantuan (Foto : )
Penyaluran bansos untuk warga Jakarta yang terdampak PSBB dinilai salah sasaran di sejumlah lokasi di Jakarta. Masih ditemukan kasus warga mampu yang menerima bantuan, sementara warga miskin tidak menerima haknya.
Penyaluran paket bantuan sosial (bansos) dari Pemprov DKI Jakarta untuk warga yang terdampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dinilai masih tidak tepat sasaran. Misalnya, seperti yang terjadi di RT 006, RW 002 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.Linawati Barus, salah seorang warga mengaku tidak menerima paket bansos yang dijanjikan pemerintah, padahal janda tiga anak ini terdaftar sebagai salah satu penerima bantuan. Lina justru kaget saat mengetahui tetangganya yang punya dua mobil, malah mendapatkan bantuan."Banyak warga susah nggak dapat, ada di belakang rumah banyak uangnya, rumahnya gede dan punya mobil, dapat bantuan. Ada beberapa juga yang hidup nya lebih dari cukup, dapat juga. Sedih kami rasa, kami lihat di TV selalu bantuan akan disalurkan bagi yang membutuhkan katanya, ternyata realita-nya sangat jauh melenceng," keluh Lina.Lina mengaku bahwa kejadian serupa juga ditemukan di beberapa RT lain di kawasan Cipedak. Banyak warga dengan kemampuan ekonomi yang baik malah mendapatkan paket bansos tersebut."Pemerintah harus tegas, kalau enggak jangan digembar-gemborkan di media, diminta data-data kami itu buat apa. Jangan-jangan data kami yang di ajukan, yang nerima malah orang lain." lanjut Lina.Pemerintah telah mulai menggelontorkan dana bansos untuk warga miskin Jakarta yang terdampak wabah corona. Bantuan dialokasikan untuk 2,6 juta jiwa warga atau 1,2 juta kepala keluarga.Paket bantuan yang diberikan adalah sembako yang terdiri dari, lima kilogram beras, dua kaleng kecil sarden, satu bungkus minyak goreng, dua bungkus biskuit, dua lembar masker kain, dan dua batang sabun mandi. Pemberian bantuan ini merupakan upaya pemerintah untuk mencegah warga tidak mudik, dan meningkatkan daya beli selama wabah Covid-19.Reporter Antv Deba Depari telah mencoba menghubungi Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial untuk mengkonfirmasi hal ini, serta mengontak nomor layanan masyarakat tentang aduan bansos Covid-19. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada respon dari pihak terkait.
Deba Depari | Jakarta