Pakar AS: Obat Remdesivir Tunjukkan Dapat Mencegah Virus Corona

remdesivir reuters
remdesivir reuters (Foto : )
Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci menyebut, hasil penelitian terhadap obat Remdesivir tunjukkan dapat mencegah virus corona.
Anthony Fauci yang juga menjabat sebagai Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular AS (NIAID), menyampaikan hasil penelitian obat Remdesivir saat bertemu Presiden Donald Trump, Rabu (29/4/2/2020).Dalam pertemuan itu juga hadir tim Gugus Tugas Covid-19 AS dan GubernurĀ Louisiana Bel Edwards.Menurut Fauci, hasil penelitian tidak sepenuhnya membunuh virus corona, namun menunjukkan bukti kalau obat itu memiliki potensi atau kekuatan.Fauci menambahkan, pengobatan denganĀ  Remdesivir telah menyebabkan perbaikanĀ 31 persen tanpa memberikan rincian lebih jauh.Sementara Presiden Trump menyebutnya sebagai peristiwa yang sangat positif.Remdesivir dibuat oleh perusahaan farmasi Gilead satu dekade lalu. Dalam percobaan di laboratorium dan hewan, obat ini sudah tampak menjanjikan melawan berbagai virus.Jika obat ini ternyata mampu mencegah kematian atau dapat mengobati pasien tanpa harus memakai ventilator, maka akan memberi harapan besar bagi pemerintah yang berupaya menghidupkan lagi perekonomian.Studi NIAID ini, sampai saat ini merupakan pengujian yang paling ketat untuk potensi pengobatan suatu penyakit. Ini dilakukan untuk memastikan apakah suatu obat benar-benar aman dan efektif digunakan untuk manusia atau tidak.Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) enggan mengomentari laporan tentang obat Remdesivir berpotensi menyembuhkan pasien corona."Saya tidak ingin memberikan komentar spesifik mengenai itu, sebab saya belum membaca laporan itu secara rinci," kata Kepala Program Kedaruratan WHO, Mike Ryan.Menurutnya, WHO telah menguji coba secara acak, baik di sejumlah negara, termasuk di Inggris maupun di Amerika Serikat. Remdesivir, kata Ryan, adalah salah satu obat yang diobservasi di banyak percobaan itu."Jadi saya rasa lebih banyak data yang akan keluar. Tetapi kami berharap obat ini dan obat lainnya terbukti membantu pengobatan Covid-19," katanya lagi.
VOA Indonesia, Reuters