Nicholas Saputra mengakui sedari kecil mau jadi atlet. Sempet juga mau jadi musisi Nicholas Saputra yang merupakan salah satu aktor terbaik Indonesia ternyata tak memiliki cita-cita untuk menjadi seorang aktor seperti status yang kini disandangnya.
Nicholas Saputra rupanya ingin sekali menjadi seorang atlet atau olahragawan yang merupakan impiannya sejak kecil dahulu. Hal ini terungkap saat dirinya berbincang dengan sineas Mira Lesmana di akun instagram Miles Films miliknya. Nicholas secara terus terang ingin sekali menjadi seorang atlet. "Sebenernya dari kecil mau jadi atlet. Terobsesi ingin jadi atlet dari kecil karena aktivitas luar ruangan jadi macam-macam," kata Nico dikutip antvklik dalam Cabin Fever Instagram Miles Films, Senin (27/4/2020).
Keinginan besar Nicholas Saputra tampaknya tak mendapat restu orang tua yang mengharuskan dirinya fokus pada sekolahnya. "Ingin jadi pemain tenis, perenang, bulu tangkis, tapi enggak dibolehin waktu itu pokoknya sekolah," terang Nicholas Saputra. Pemilik nama lengkap Nicholas Schubring Saputra ini mengakui dalam perkara mata pelajaran sejujurnya biasa saja.
Namun, ketertarikan di bidang olahraga dan bermain alat musik ikut mewarnai masa kecilnya dulu. "Kebetulan sebenarnya bukan tipe yang rajin banget belajar, terus enggak ikut kegiatan di luar, enggak juga sih. Sempet mau jadi musisi juga saxophonist," ujar Nicholas Saputra.
Pria kelahiran Jakarta, 24 Februari 1984 tampaknya harus kembali melepas impiannya menjadi pemusik. "Sempet belajar saksofon, gue SMP dapet kaset musik jaz, wah gila kalau bisa main alat tiup tuh keren banget rasanya, gagal juga," katanya.
Seperti diketahui, Nicholas Saputra adalah seorang aktor Indonesia berdarah Jawa-Jerman. Namanya mulai melesat setelah membintangi film 'Ada Apa Dengan Cinta?' pada tahun 2002 sebagai Rangga. Selain itu, Nicho biasa disapa, memenangi Piala Citra sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik berkat aktingnya di film Gie pada Festival Film Indonesia 2005. Sederet aktingnya di film layar lebar serta namanya yang sudah dikenal luas publik membuat dirinya ditunjuk sebagai Duta Nasional Unicef, membantu kampanye perihal sanitasi dan air bersih di Indonesia.
