Cerita Perempuan Indonesia yang Alami Tindakan Rasis Akibat Corona di Australia

tren di melbourne reuters
tren di melbourne reuters (Foto : )
Kepada ABC ia mengatakan jika seseorang teriak "coronavirus" kepadanya."Cuma saya seorang yang memakai masker ... saya merasa itu jahat," katanya."Saya marah, tapi tidak tahu bagaimana harus meresponnya. Saya hanya bisa berbagi pengalaman di media sosial," tambah Zheng.

Dipicu Pernyataan Pejabat

Seorang psikolog dari University of Queensland, Dr Michael Thai mengatakan, pernyataan soal virus corona oleh para pemimpin dan politisi dunia, juga memicu peningkatan tindakan rasis kepada komunitas Asia.Dicontohkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah berulang kali menyebut virus corona sebagai "virus China".Di Australia, Senator Pauline Hanson mengatakan "kritikan terhadap orang yang menyebut Covid-19 sebagai virus Cina harus diserang balik".Pauline berpendapat jika "sudah menjadi hal yang biasa untuk merujuk nama sebuah virus dari tempatnya berasal".Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, dipilihnya nama Covid-19 dengan alasan agar nama penyakit tidak merujuk pada lokasi geografis, hewan, individu atau kelompok orang. ABC Indonesia