Cerita Perempuan Indonesia yang Jadi Penghulu Australia

susanna3
susanna3 (Foto : )
Susanna sudah menikahkan 150 pasangan (Foto: Dok Susanna)[/caption]

Miliki Kekuasaan Hukum

Saat ditanya, seperti apa rasanya menjadi seorang celebrant, Susanna mengaku pekerjaan ini sangat penting."Menurut saya, celebrant memiliki kekuasaan hukum yang lumayan penting," kata Susanna kepada Natasya Salim dari ABC News. Selain itu, ia mengatakan bahwa celebrant juga bertugas untuk memberi ide dan saran untuk upacara pernikahan.Kesempatan untuk mendengarkan cerita klien adalah salah satu hal yang juga disukai Susanna dari pekerjaannya. Namun tidak semua rencana menikah dapat berjalan lancar seperti yang direncanakan.Susanna menceritakan pengalaman seorang klien yang sudah berpacaran selama 10 tahun, namun harus menunda hari pernikahan mereka."Tapi setiap kali mereka rencana mau menikah, selalu ada sesuatu yang terjadi seperti keluarga ada yang meninggal dan sebagainya."Pasangan yang berasal dari Perth tersebut akhirnya menikah di Sydney Harbour Bridge disaksikan hanya oleh fotografer dan pemandu wisata.Ada juga pasangan yang setengah 'kawin lari' karena mempelai perempuan tidak mendapat restu dari keluarganya."Tapi keluarga mempelai pria semuanya mendukung pernikahan mereka," kata Susanna."Mereka akhirnya dinikahkan karena tidak ada ketentuan hukum yang dilanggar. Usia mempelai perempuan yang sudah lebih dari 18 tahun dianggap sudah cukup dan tidak memerlukan persetujuan orang dewasa," tambahnya lagi.[caption id="attachment_280479" align="alignnone" width="900"]