Bikin Sekolah Abal-Abal, Pria Ini Tipu Pemerintah Australia Rp20 Miliar

penipuan australia
penipuan australia (Foto : )

Bagaimana penipuan terjadi

Menurut polisi ada dua bentuk penipuan yang dilakukan Singh dan teman-temannya.Di Australia ada sistem bantuan keuangan untuk siswa yang dikenal dengan istilah VET FEE-HELP dimana mahasiswa internasional bisa bersekolah di sekolah kejuruan swasta dengan bantuan pinjaman dari pemerintah.Sekolah kejuruan kemudian mendapat dana dari pemerintah tergantung dari jumlah murid yang mendaftar."Mereka pada dasarnya mendapat uang dengan mudah.Mereka mengambil uang tersebut dan pada dasarnya mengatakan kepada siswa bahwa anda tidak perlu datang, dan mereka akan memberikan sertifikat," kata Woodward.Dampak dari penipuan ini sangat buruk bagi beberapa mahasiswa internasional."Mereka datang ke Australia, membayar mahal untuk mendapatkan sertifikat dan pada dasarnya sertifikat itu palsu," kata Danielle lagi.Terungkapnya kasus Singh pada waktu itu menimbulkan pemberitaan besar, dan membuat pemerintah Australia kemudian menghentikan pendanaan bagi mahasiswa lewat VET FEE-HELP.Bentuk penipuan kedua adalah yang melibatkan mahasiswa yang tinggal di Australia.Pemerintah negara bagian Victoria juga memberikan subsidi bagi mahasiswa yang masuk ke sekolah kejuruan."Siswa domestik ini banyak yang tidak tahu bahwa mereka terdaftar di sekolah tersebut," kata Danielle.Salah seorangnya adalah Haripal Chahal yang baru saja menjadi warga negara Australia ketika rumahnya didatangi dua petugas polisi federal bulan Agustus 2015."Saya betul-betul ketakutan, karena saya takut mereka akan mendeportasi saya," kata Chahal kepada ABC.Kedua petugas tersebut kemudian bertanya mengenai sekolah yang pernah diikuti dan sertifikat yang dimilikinya."Saya menunjukkan semua dokumen yang saya punyai dan mereka bertanya apakah saya pernah mengikuti kursus lainnya," kata Chahal lagi.Chahal tidak pernah mendengar nama sekolah kejuruan St Stephen Institute of Technology yang disebut polisi.Chahal terkejut ketika ditunjukkan bahwa dia pernah sekolah di situ, karena ada dokumen yang berisi data diri dan tandatangannya.Dia tidak mengetahui bahwa identitasnya sudah dicuri dan dia menduga lewat petisi yang ditandatangani dalam sebuah acara yang melibatkan komunitas asal India."Saya sangat kecewa karena mereka menciptakan citra buruk bagi komunitas India," kata Chahal.Dia termasuk satu dari 40 mahasiswa yang kemudian memberi kesaksian di pengadilan."Saya senang memberikan seluruh informasi yang saya punyai. Tidak ada yang perlu saya tutupi," katanya.

Ijazahnya tak berguna

Atas tindak penipuan ini, Bobby Singh sudah dijatuhi hukuman enam tahun penjara.Rakesh Kumar dan Mukesh Sharma, yang juga merupakan pemain kunci dalam sindikat penipuan, dijatuhi hukuman lima tahun penjara.Istri Singh, Rekha Arora yang juga dinyatakan bersalah dibebaskan dengan hukuman percobaan harus berkelakuan baik selama tiga tahun.Dan sertifikat yang didapat para mahasiswa internasional dari sekolah tersebut sekarang tidak berguna sama sekali."Pada dasarnya mereka tertipu. Mereka mendapat sertifikat, namun sertifikat itu tidak ada nilainya sama sekali dan mereka juga kehilangan uang. Mereka sebagian pulang ke negara masing-masing, dan itu membuat reputasi Australia juga tercemar," kata Danielle Woodward.Danielle Woodward menambahkan, saat ini Kepolisian Federal Australia (AFP) terus melakukan pemantauan serius terhadap sektor sekolah kejuruan di negara ini. Sumber: ABC Australia