Bukan Cuma Prancis, Saudara Kita pun "Dipecundangi" Argentina

Bukan Cuma Prancis, Saudara Kita pun "Dipecundangi" Argentina
Bukan Cuma Prancis, Saudara Kita pun "Dipecundangi" Argentina (Foto : Twitter)

Nama Lionel Messi membubung setinggi langit saat sebagai kapten tim dia mengangkat Piala Dunia 2022 Qatar. Messi boleh sejajar dengan legenda sepak bola negaranya dan dunia, Diego Maradona.

JAM menunjukan hampir pukul 02.00 dini hari WIB, ketika pertandingan Final Piala Dunia 2022 Qatar antara Argentina versus Prancis kelar, beserta prosesi penyerahan pialanya dilangsungkan. Mata mulai ngantuk dan lelah. Piala Dunia memang pasti menggangu jam biologis istirahat kita.

Karena takut bablas kesiangan sholat subuh, saya lanjutkan begadang sekalian dengan cara membaca traffic berita kemenangan Argentina di banyak situs internet.

Ketika adzan Subuh berkumandang, saya menuju mushola komplek seperti biasa. Kali ini, mushola agak sepi. Jam’ah yang biasanya mencapai 20 orang, kini terlihat hanya 12 orang saja. Biasanya jama’ah subuh berjama’ah orangnya memang itu-itu saja. Dan kebanyakan berusia di atas 40 tahun.

Usai sholat, tiba-tiba sang Imam yang kebetulan seorang ustadz, membalikan badan dan bertausyiah betapa penting dan dahsyatnya faedah sholat subuh berjamaah di masjid berdasarkan sebuah hadist kepada makmum.

Di ujung tausyiahnya dia berkomentar, “Biasanya jama’ah subuh kita tidak kurang dari 20 orang. Kali ini saya lihat hanya belasan saja. Sepertinya, Argentina bukan hanya berhasil mengalahkan Prancis, tapi juga sukses mepecundangi saudara seiman kita yang biasa sholat subuh berjama’ah bersama kita. Semoga mereka tetap menjaga subuhnya di rumah masing-masing.”

Saya pengen senyum mendengar closing tausyiah sang Imam. Tapi takut riya dan diledek malaikat. Apalagi saya pun pernah beberapa kali kesiangan subuh berjamaah gara-gara nonton live bola dini hari.