Sejarah Museum Geologi, Tempat Wisata Penuh Arti di Bandung

Museum Geologi
Museum Geologi (Foto : Instagram @geomuzee)

Mesozoikum (251-65 juta tahun lalu) dibagi menjadi tiga periode atau zaman, yakni Trias (dinosaurus mulai muncul), Jura (dinosaurus memenuhi Bumi), dan Kapur (dinosaurus punah di akhir zaman Kapur karena tumbukan meteorit raksasa). 

Galeri lain dalam ruang Sejarah Kehidupan yakni Vertebrata Indonesia, Manusia Purba, dan Bandung. Vertebrata Indonesia ini suguhkan koleksi fosil vertebrata seperti gajah purba (Stegodon trigonocephalus, Sinomastodon bumiayuensis), badak (Rhinoceros sondaicus), kuda nil (Hexaprotodon simplex), kerbau purba (Bubalus palaeokerabau).  

Kura-kura raksasa (Geochelone atlas) sekarang Colossochelys atlas, hidup dua juta tahun yang lalu tetapi halnya dengan gajah dan kerbau purba. Merupakan bagian dari spesies yang sudah punah. Galeri Bandung menyajikan bukti, bahwa Bandung dulunya sebuah danau yang luas. 

Hal tersebut terbukti dengan ditemukannya penampakan morfologi yang berbentuk cekungan, terisi dengan batuan dan ciri khas endapan danau dan ditemukannya fosil ikan air tawar (Buku Panduan Museum Geologi). 

Galeri Manusia Purba merupakan ruang khusus koleksi fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Sebagian besar, fosil yang ditemukan di Pulau Jawa terutama di sepanjang daerah aliran sungai Bengawan Solo mengalir dari sumbernya di Gunung Lawu, Jawa Tengah, hingga bermuara di Laut Jawa Utara Gresik, Jawa Timur.  

Lokasi situs manusia purba yang telah dikenal dunia:

Trinil, berada pada 11 km di barat kota Ngawi, Jawa Timur, merupakan lokasi penemuan fosil Pithecanthropus, sekarang Homo erectus pertama pada 1891 oleh Eugene Dubois. 

Ahli anatomi/ pertama yang melakukan ekskavasi fosil di Indonesia (Hindia Belanda pada saat itu) dalam upayanya menemukan fosil transisi/ the missing link. Fosil tengkorak ini diberikan kode Pithecanthropus I (P-I). 

Ngandong, berada sekitar 130 km di sebelah barat Semarang termasuk kabupaten Blora. Penggalian yang telah dilakukan sejak 1930-an telah mengangkat ribuan fosil vertebrata dan 11 tengkorak atau fragmen manusia purba.