Sejarah Museum Geologi, Tempat Wisata Penuh Arti di Bandung

Museum Geologi
Museum Geologi (Foto : Instagram @geomuzee)

Setelah setahun kemudian, bangunan pun rampung dan diresmikan dengan nama awal Geologisch Laboratorium (16 Mei 1929) yang bertepatan dengan penyelenggaraan The Fourth Pacific Science Congress (16-25 Mei) di Bandung. 

Geologisch Laboratorium juga disebut dengan Geologisch Museum, dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda yang tujuannya untuk mendokumentasi contoh batuan, mineral, serta fosil yang dikumpulkan oleh ahli geologi dari berbagai daerah di kawasan Hindia Belanda. 

Saat ini, museum ini telah menjadi bagian dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Republik Indonesia. Koleksi dari museum ini pun dikategorikan ke tiga ruangan, yakni Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, dan Geologi untuk Kehidupan Manusia.

2. Isi Museum Geologi

Sebagian orang mungkin penasaran dengan isi dari Museum Geologi itu apa saja. Simak ulasannya di bawah ini seperti yang telah dihimpun dari VIVA Jumat, 16 September 2022. 

Ruangan Sejarah Kehidupan

img_title
Ruang Sejarah Kehidupan. (Foto : VIVA)

Ruang sejarah kehidupan menempati sayap timur dengan koleksi fosil yang dikelompokkan menurut era Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum. Galeri Mesozoikum ini paling menarik, sebab terdapat replika fosil T-rex dan cetakan kaki Tyrannosaurus. 

Cetakan kaki Tyrannosaurus ini ditemukan oleh ahli paleontologi Inggris yakni Phil Manning, di tahun 2007 di Hell Creek Formation, Montana (negara bagian Amerika, berbatasan dengan Kanada).