Penting Dibaca! 8 Langkah Sederhana Cegah Penularan HIV

HIV/AIDS
HIV/AIDS (Foto : Freepik/h9images)

Antv – Pengetahuan tentang pencegahan HIV memberi langkah ekstra untuk medidik diri sendiri tentang bentuk pencegahan HIV secara modern maupun tradisional.

Hal terpenting dari pencegahan HIV adalah dengan mengenali diri sendiri, karena pada akhirnya setiap orang berbeda-beda. Beberapa orang lebih rentan terhadap infeksi daripada sebagian yang lain. Setiap kondisi yang berbeda membawa risiko yang berbeda pula.

Untuk melindungi diri, seseorang perlu melihat secara jujur faktor risiko pribadi dan merancang strategi pencegahan individu untuk meminimalkan risiko.

Berikut ini delapan langkah sederhana untuk mencegah HIV dilansir dari Verywellhealth pada Rabu, 31 Agustus 2022.

img_title
HIV/AIDS. (Foto : Freepik/freepik)
 

Ketahui Risikonya

Pencegahan HIV dimulai dengan meluruskan fakta, memahami berbagai cara penularan dan mengidentifikasi aktivitas mana saja yang berisiko tertular HIV dan aktivitas mana yang tidak bisa menularkan HIV.

PrEP

Pre Exposure Prophylaxis (PrEP) adalah cara bagi orang yang tidak mengidap HIV namun berisiko sangat tinggi tertular dan harus mengonsumsi obat antiretroviral secara rutin agar tidak terinfeksi. Obat ini dapat mengurangi risiko terkena HIV hingga 99 persen.

Saat ini sudah ada opsi PrEP terbaru yang tidak melibatkan penggunaan pil setiap hari. Metode ini dilakukan dengan cara memberi suntikan setiap dua bulan kepada pasangan yang tidak terinfeksi.

Menurut CDC, semua individu yang sudah masuk usia dewasa dan remaja yang aktif secara seksual harus diedukasi tentang PrEP.

PrEP direkomendasikan untuk siapapun yang lebih mungkin didiagnosis dengan HIV, termasuk orang dalam kondisi serodiskordan, dan orang yang menderita IMS dalam enam bulan terakhir. 

PrEP juga dapat digunakan oleh siapa saja yang berisiko HIV yang ingin mengurangi kemungkinan terinfeksi.

Dapatkan Pengobatan dan Jaga Diri Agar Tetap Tidak Terdeteksi

Undetectable = Untransmissible (U=U) adalah strategi berbasis bukti di mana orang dengan viral load yang tidak terdeteksi tidak dapat menularkan virus ke orang lain. Viral load adalah pengukuran jumlah virus dalam sampel darah. Tidak terdeteksi berarti tidak ada virus yang terdapat dalam sample darah.

Gunakan Kondom

Tidak ada alasan untuk lalai dalam hal menggunakan kondom. Kondom internal dan eksternal masih merupakan cara yang paling dapat diandalkan untuk mencegah kehamilan, HIV, dan penyakit menular seksual lainnya. 

Mencegah penyakit menular seksual penting dilakukan karena dapat melindungi dari risiko HIV melalui jaringan vagina datau dubur. Ini tak hanya berlaku untuk penyakit menular seksual seperti sifilis, tapi juga penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan peradangan alat kelamin.

Jaga Kehamilan dari Risiko HIV

Hampir 50 persen dari seluruh pasangan yang hidup dengan HIV, salah satunya positif HIV dan yang leinnya negatif HIV. 

Dengan kemajuan dalam terapi HIV, pasangan serodiskordan dan saat ini memiliki peluang lebih besar dari sebelumnya untuk hamil, memungkinkan kehamilan sambil meminimalkan risiko penularan ke pasangan tanpa HIV.

Hindari Penularan Dari Ibu ke Anak

Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak melibatkan semua tahap kehamilan. Karena skrining rutin HIV selama kehamilan, penularan dari ibu ke anak jarang terjadi di Amerika Serikat. Meski begitu, kemungkinan tersebut tetap bisa terjadi.

Dengan menempatkan ibu pada terapi antiretroviral di awal kehamilan, risiko penularan sangat rendah. Bahkan jika pengobatan dimulai saat kehamilan, risiko keseluruhannya masih kurang dari 2 persen. Karena HIV dapat ditemukan dalam ASI, maka menyusui juga harus dihindari.

Hindari Berbagi Jarum

Tingkat HIV di antara orang-orang yang menyuntikkan narkoba sangat tinggi. Studi menunjukkan bahwa di mana saja dari 20 persen hingga 40 persen dari penyandang disabilitas terinfeksi karena penggunaan jarum atau alat suntik bersama.

Dan, bukan hanya penyandang disabilitas yang berisiko. Pasangan seksual mereka juga mungkin berisiko, terutama jika mereka tidak menyadari penggunaan narkoba pasangan mereka.

Program pertukaran jarum suntik gratis yang disponsori pemerintah tersedia di banayk negara bagian untuk mencegah penyebaran HIV dan infeksi melalui darah lainnya (seperti hepatitis C). Program jarum bersih telah terbukti mengurangi risiko HIV di antara penyandang disabilitas dengan mengurangi risiko berbagi jarum suntik.

Mencegah HIV Setelah Paparan

Jika seseorang telah terpapar HIV, baik melalui hubungan seks tanpa kondom atau aktivitas berisiko tinggi lainnya, seseorang dapat mengonsumsi obat HIV selama 28 hari untuk mencegah infeksi.