Kenali 9 Gejala Awal Diabetes, Salah Satunya Sering Buang Air Kecil!

Diabetes
Diabetes (Foto : Freepik/jcomp)

Antv – Sebuah laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa 30,3 juta orang dewasa di Amerika Serikat menderita diabetes. Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa 84,1 juta orang dewasa Amerika Serikat lainnya menderita pradiabetes.

Orang dengan pradiabetes tipe 2 bisa bertahap, dan gejalanya bisa ringan selama tahap awal. Akibatnya, banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini.

Artikel ini akan membahas tanda dan gejala awal diabetes tipe 2 dan pentingnya diagnosis dini dilansir dari Medicalnewstoday.com pada Sabtu, 27 Agustus 2022.

Tanda dan Gejala Awal

Tanda dan gejala awal diabetes tipe 2 dapat meliputi:

1. Sering buang air kecil

Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah. Hal ini dapat menyebabkan seseorang perlu buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari.

2. Rasa haus meningkat

Sering buang air kecil yang diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula darah dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan. Seiring waktu, hal itu dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan seseorang merasa lebih haus dari biasanya.

3. Selalu merasa lapar

Penderita diabetes seringkali tidak mendapatkan energi yang cukup dari makanan yang mereka makan.

Sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa, yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar. Pada penderita diabetes, glukosa ini tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Akibatnya, penderita diabetes tipe 2 sering merasa lapar terus-menerus terlepas dari seberapa sering mereka makan.

4. Mudah lelah

Diabetes tipe 2 dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan mereka merasa sangat lelah. Kelelahan ini terjadi akibat tidak cukupnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

5. Penglihatan kabur

Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di mata, yang dapat menyebabkan penglihatan kabur. Pengelihatan kabur ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata dan bisa datang dan pergi.

Jika seseorang dengan diabetes pergi tanpa pengobatan, kerusakan pada pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah, dan kehilangan pengelihatan permanen pada akhirnya dapat terjadi.

6. Penyembuhan luka yang lambat

Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh, yang dapat mengganggu sirkulasi darah. Akibatnya, bahkan luka kecil dan luka mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh. Penyembuhan luka yang lambat juga meningkatkan risiko infeksi.

7. Kesemutan, mati rasa atau nyeri di tangan atau kaki

Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh. Pada penderita diabetes tipe 2, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit atau sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki.

Kondisi ini dikenal sebagai neuropati, dan dapat memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan pengobatan untuk diabetes mereka.

8. Bercak kulit gelap

Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa menandakan risiko diabetes yang lebih tinggi. Bercak tersebut mungkin terasa sangat lembut. Kondisi kulit semacam ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.

9. Gatal dan infeksi jamur

Kelebihan gula dalam darah dan urin menyediakan makana untuk jamur, yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembab, seperti mulut, area genital, dan ketiak.

Daerah yang terkena biasanya gatal, tetapi seseorang mungkin juga mengalami rasa terbakar, kemerahan, dan nyeri.