Jelang Tinju Dunia, Live tvOne, Ahad, 31 Maret 2024, Siapa Lebih Hebat: Tim atau Kostya Tszyu?

Jelang Tinju Dunia, Live tvOne, Ahad, 31 Maret 2024
Jelang Tinju Dunia, Live tvOne, Ahad, 31 Maret 2024 (Foto : Istimewa)

Oleh:
M. Nigara
Wartawan Tinju Senior
Komentator Tinju tvone

img_title
M. Nigara Komentator Tinju Dunia tvOne. (Foto: Istimewa)

Antv- AHAD, 30 Maret 2024, tvOne, kembali akan mementaskan tiga partai laga tinju dunia.  Dua laga perebutan gelar juara dunia kelas Super Lightweight WBA, Ronaldo Romero vs Isaac Cruz dan Erislandy Lara vs Micheel Zerafa, di kelas Midlleweight WBA. Dan pertarungan Keith Thurman vs Tim Tszyu di kelas Super Welter/Light Middleweight, meski tidak memperebutkan gelar, tetap menjadi partai yang dinantikan.

Tim Tszyu saat ini menyandang gelar juara dunia kelas Super Welterweight/Light Middleweight WBO. Sementara Jermell Charlo yang beberapa waktu lalu dikandaskan Saul Canelo Alvarez, juara versi WBC, Brian Mendoza, juara interim nya. Sedangkan versi WBA dan IBF, saat ini sedang lowong.

Keith Thurman sendiri, meski pernah menyandang gelar juara dunia di kelas yang sama versi WBA, karena absen dua tahun, namanya tidak ada dalam daftar penantang di versi mana pun. Tszyu sendiri berhasil menunda partai wajibnya melawan Josh Kelly penatang utama.

Tim atau Kostya?

Jauh sebelum Tim Tszyu berkiprah dan menjadi jagoan, ada Tszyu lain yang lebih dulu membuat sensasi di ring tinju dunia. Ya, dia adalah Kostya Tszyu yang tak lain adalah ayah tim.

Siapakah yang terhebat di antara kedua Tszyu itu, Tim atau Kostya?

Inilah deretan prestasi keduanya:

Kostya lahir di Serov, tak jauh dari Gunung Ural, Uni Soviet. Ayahnya berasal dari Mongol, sedang sang ibu asli Soviet. Dibanding dengan anak-anak lain, Kostya terbilang kecil.

Semasa kanak-kanak Kostya tergolong sebagai anak Hyperactove.

Merasa kewalahan untuk menjaganya, sang ayah akhirnya membawa Kostya cilik ke gym untuk berkenalan dengan dunia tinju mental dan kecepatan serta kerasnya bogem membuat Kostya melesat dengan cepat.

Para petinju yang lebih tua dan besar, ia kalahkan bukan hanya di atas ring latihan, di jalanan juga sering ia buat KO, saat itu usianya baru 10 tahun.  Kostya menghabiskan waktu 250 hari per tahun untuk berlatih dengan luar biasa.

Puncaknya saat Kostya merebut medali perak dalam Kejuaraan Dunia Amatir, di Havana, Kuba 1987. Sejak itu prestasi demi prestasi bisa ia raih dengan baik.

Berikut hasilnya di amatir: