Kakak Cristiano Ronaldo Kecewa Berat Desak Tinggalkan Skuad Portugal di Piala Dunia 2022!

Selebrasi Cristiano Ronaldo, Portugal Vs Swiss
Selebrasi Cristiano Ronaldo, Portugal Vs Swiss (Foto : Twitter @FIFAWorldCup)

Antv – Suatu hal yang mengejutkan ketika pelatih Portugal Fernando Santos memutuskan untuk menaruh Cristiano Ronaldo di bangku cadangan ketika skuad Portugal berlaga di babak 16 besar Piala Dunia 2022 melawan Swiss, Rabu 7 Desember 2022 kemarin.

Bintang Portugal itu baru diturunkan sejak pertengahan babak kedua. Menariknya, Portugal justru tampil menggila tanpa Ronaldo. Selecao das Quinas pun menang dengan skor telak 6-1 dan lolos ke perempat final.

Imbas dari hal tersebut Kakak Ronaldo, Katia Aveiro merasa kecewa dengan keputusan Fernando Santos yang tak menurunkan CR7 sejak menit pertama. Kekecewaan ini dilontarkan Katia lewat unggahan di akun Instagram pribadinya.

“Portugal menang. Terima kasih Tuhan. Bakat baru bersinar. Luar biasa. Apakah kita akan memenangkan ini? Saya percaya begitu!!"

“Di lapangan mereka berteriak untuk Ronaldo. Bukan karena Portugal menang…"

“Dan saya tidak mengatakan ini. Dunia menyaksikan... Kenapa???"

“Saya senang Portugal menang... (Saya telah melihat Portugal menang berkali-kali)"

“Dan bahkan ini tidak membatalkan kecilnya sebagian besar orang Portugis. Dan inilah yang tidak benar, karena mereka terus mengutuk, terus bersikeras pada pelanggaran dan tidak berterima kasih."

“Sayang sekali dengan apa yang saya baca dan dengar bukan di sini di Qatar tapi di negara saya di negaranya… Tapi sungguh menyedihkan. DAN AKU SANGAT MENGINGINKANNYA."

img_title
Cristiano Ronaldo Gabung Klub Arab Saudi, Al Nassr. (Foto: Twitter)

Lebih lanjut, Katia pun mendesak Ronaldo agar berhenti dari skuad Portugal dan pulang ke rumahnya, di mana ia sangat dicintai oleh keluarganya.

“Saya benar-benar ingin dia pulang, meninggalkan tim nasional dan duduk di sebelah kami sehingga kami dapat memeluknya dan mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja, mengingatkan dia tentang apa yang dia taklukkan dan dari rumah mana dia berasal."

“Saya benar-benar ingin dia tidak pergi ke sana lagi, kami sudah cukup menderita (mereka tidak akan pernah tahu seberapa besar) Anda dan anak-anak kecil tidak menyadari betapa besarnya Anda."

“Datanglah ke rumahmu. Di mana mereka memahami Anda, di mana mereka memeluk Anda. Seperti biasa. Di mana Anda memiliki semua rasa terima kasih. Dan bukan rasa tidak berterima kasih."

“Terima kasih Ronaldo. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih."

“Saya sangat ingin… Tapi apapun keputusanmu, kami bersamamu. Sampai mati. Terima kasih."

img_title
Selebrasi Cristiano Ronaldo setelah cetak gol ke gawang Ghana. (Foto: Twitter @FIFAWorldCup)

Portugal bisa dibilang sangat mendominasi permainan. Build up serangan mereka pun sedap dipandang lewat kerja sama apik Bernardo Silva, Otavio, Bruno Fernandes, Joao Felix, hingga Goncalo Ramos.

Menariknya lagi, Ramos yang didapuk sebagai pengganti Ronaldo justru tampil trengginas. Striker yang baru berusia 21 tahun itu sukses mencetak hattrick.

Sepertinya Santos kini harus kembali mencadangkan Ronaldo di laga perempat final melawan Maroko jika ingin timnya tampil dominan seperti ketika menghajar Swiss.

Setelah tersingkir dari Manchester United kini Ronaldo juga kehilangan tempat di skuad Portugal. Benarkah karier Ronaldo sebagai salah satu bintang top dunia kini memang sudah berakhir?

Atau mungkin sang bintang harus bersikap bijak dimana usianya yang sekarang memang sudah tak lagi superior dan harus menjadi contoh sebagai pemain bintang yang karirnya pernah bersinar.