Bursa Ketua Umum PSSI, Berharap Erick Thohir Pimpin Pembenahan

Erick Thohir jadi salah satu direktur Oxford United
Erick Thohir jadi salah satu direktur Oxford United (Foto : )
Pasca mundurnya Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI, nama Erick Thohir mencuat. Masyarakat sepakbola yakin jika Erick Thohir pimpin PSSI, pembenahan liga sepak bola pasti terjadi.
newsplus.antvklik.com-
Usai Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari jabatannya di depan Kongres Tahunan organisasi sepak bola nasional di Nusa Dua, Bali, Sabtu (19/1/2019), nama Erick Thohir langsung mencuat sebagai kandidat. Perjalanan sukses Erick dalam mengelola olahraga, baik di Indonesia maupun di beberapa klub olahraga mancanegara, memunculkan opini di kalangan peserta kongres dan juga warganet bahwa pria yang menjabat Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ini punya kapasitas menjadi ketua umum PSSI.Erick sendiri, pada Oktober lalu, pernah menyatakan, dirinya lebih tertarik dengan mengelola liga sepak bola nasional. Hal itu didasari atas alasan dirinya memiliki latar belakang profesional yang lebih kuat ketimbang seorang birokrat. Namun, melihat perkembangan terkini, desakan agar mantan Presiden FC Internazionale itu untuk menjadi komandan PSSI semakin besar. BACA, ERICK THOHIR: SAYA YAKIN SEPAK BOLA INDONESIA BISA MAJU Salah satu desakan muncul dari Presiden Pro Duta FC, Sihar Sitorus. Dalam perbincangan beberapa waktu lalu, Sihar menyebut Erick sebagai sosok yang tepat untuk mengelola persepakbolaan Indonesia ke depan. "Setuju dong (dengan figur Erick Thohir). Dia punya semua yang dibutuhkan,” kata pria yang juga pernah menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI itu.Keinginan yang sama juga datang dari klub Semen Padang. Menurut Manajer Semen Padang Win Benardino, sosok Erick yang sudah malang melintang di sepak bola dunia akan membawa banyak manfaat bagi sepak bola Indonesia. "Jika Erick memimpin PSSI, maka pembenahan liga sepak bola nasional yang menjadi kunci prestasi sepak bola di Asia akan terjadi," lanjutnya.Suara paling kencang yang mendorong nama Erick untuk maju menjadi ketua umum PSSI pengganti Edy datang dari media sosial. Di laman Twitter, warganet berharap sosok seperti Erick mampu mengubah kultur sepak bola Indonesia menjadi lebih profesional. "Saya lebih suka kalau Erick Thohir yang nerusin PSSI," ujar salah satu warganet, Sigit Purnomo.Keinginan Erick untuk membenahi sepak bola, terutama liga profesional tersebut mendapat tanggapan positif dari dunia sepak bola nasional. Terlebih dengan track record  pernah menjabat sebagai presiden klub Inter Milan selama lima tahun, dan terakhir, baru saja masuk dalam jajaran direksi klub sepakbola di Liga 2 Inggris, Oxford United, Erick punya pengalaman lebih dari cukup.“Melihat kapasitas Erick, terlebih dengan kesuksesan di Asian Games lalu, serta rekam jejaknya di olahraga nasional, termasuk dalam mengelola basket, saya menilai, Erick punya kemampuan mengelola sepakbola nasional. Erick harus melakukan lebih dari sekadar mengelola  liga atau kompetisinya saja,” ucap mantan pemain nasional era 90-an Widodo C Putra.Pelatih baru Persita ini menambahkan dalam mengelola liga atau kompetisi sepak bola tak hanya unsur bisnis yang menjadi perhatian. “Tapi yang terpenting, perangkat atau infra struktur dalam liga itu sendiri. Mulai dari wasit, pelaksana pertandingan, kualitas stadion, dan lain-lain. Erick harus punya tim yang kuat agar semua perangkat liga mendukung profesionalisme kompetisi,” tambah WidodoHal senada juga diungkapkan mantan pemain Persija Leo Saputra. Ia berharap, Erick tak hanya mengelola liga secara bisnis, tapi juga bisa membenahi carut marut kompetisi sepak bola nasional yang integritas dan profesionalismenya tidak kunjung membaik.“Semua sudah tahu bagaimana kondisi liga sepak bola kita. Tak heran, kualitas timnas senior kita tidak pernah berprestasi tinggi karena buah dari kompetisi yang carut marut. Siapapun, jika ingin mengelola kompetisi liga sepak bola nasional, maka ia harus bisa memberesi hal-hal yang negatif, seperti usaha mengatur pertandingan, kualitas wasit dan perangkatnya, dan banyak hal. Dan hal itu hanya bisa dilakukan jika dia menjadi ketua umum PSSI,” tambah Leo yang selama enam musim membela Persija. (MTH)