Gatot Nurmantyo dan Bachtiar Chamsyah Hadiri Deklarasi Piagam Minangkabau Nan Sapuluah

Gatot Nurmantyo dan Bachtiar Chamsyah Hadiri Deklarasi
Gatot Nurmantyo dan Bachtiar Chamsyah Hadiri Deklarasi (Foto : antvklik-Andri Saputra)

Menyepakati ABS-SBK sebagai filosofi itu adalah rekam jejak sejarah yang luar biasa, perjuangan tokoh-tokoh agama dan tokoh adat.

Karena itu, menurut Jenderal Gatot Nurmantyo, Indonesia mesti belajar pada Minangkabau bagaimana persatuan dapat diwujudkan untuk kebaikan dan kemaslahatan bangsa.

Dalam bidang ekonomi juga banyak yang bisa dipelajari dari Minangkabau, yaitu konsep berusaha ala rumah makan Padang.

Tidak ada buruh atau anak buah, tetapi yang ada pemilik bersama yaitu pemilik modal dan pemilik sebagai sumberdaya manusia yang bekerja.

Keduanya memiliki “saham” di rumah makan Padang. Setiap tahun menjelang lebaran Idul Fitri semuanya akan dihitung dan keuntungan akan dibagi sesuai persentase yang sudah disepakati.

Karena pekerja telah meminjam setiap bulan maka hutangnya dipotong dan sisanya diberikan kepada pekerja yang sekaligus adalah pemilik saham itu.

“Tidak salah saya mengatakan bahwa Indonesia harus banyak belajar kepada Minangkabau, baik belajar tentang nilai-nilai adatnya yang luhur, ekonomi kerakyatan yang diaktualisasikan secara konsep oleh Bung Hatta dan nilai kejuangan para pahlawan asal Minangkabau seperti Agus Salim, Syahrir, Buya Hamka dan Tuanku Imam Bonjol,” kata Gatot Nurmantyo, sosok jenderal yang nasionalis dan religius ini.