Polisi Sebut Pelaku Penembakan Puskesmas di Sleman Lebih dari Satu Orang

Polisi Sebut Pelaku Penembakan Puskesmas Lebih dari Satu Orang
Polisi Sebut Pelaku Penembakan Puskesmas Lebih dari Satu Orang (Foto : antvklik-Andri Prasetiyo)

Antv – Kasus penembakan di Puskesmas Depok 1, Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menemui titik terang. Kepolisian sudah berhasil menganalisa terduga pelaku penembakan.

Kapolresta Sleman AKBP Yuswanto Ardi menyebut analisa tersebut berdasarkan dari pemeriksaan kamera CCTV di sekitar lokasi. Serta pemeriksaan sejumlah saksi yang berada di sekitar TKP.

"Untuk pelaku, kami sudah menemui titik terang. Berdasarkan hasil dari analisa kamera-kamera pengawas atau CCTV dan saksi-saksi yang ada di seputaran TKP," kata Ardi, Sabtu (13/5/2023).

Ardi melanjutkan, dari hasil analisa tersebut diperkirakan pelaku tidak hanya berjumlah satu orang. Akan tetapi dimungkinkan lebih dari satu.

"Sementara belum bisa kita pastikan tapi paling tidak lebih dari satu," ungkapnya.

Mantan Kapolres Sragen, Jawa Tengah itu meminta doa dari seluruh masyarakat agar pelaku bisa ditangkap. Serta bisa mengungkap motif di balik aksi penembakan Puskesmas Depok 1 tersebut.

"Kami mohon doa restu sebentar lagi semoga bisa terungkap," ujar Ardi.

Di samping memeriksa CCTV, lanjut Ardi, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hasilnya, petugas menemukan besi berbentuk bulat berukuran kecil seperti Gotri yang berjumlah 9 butir.

"9 ini kita belum bisa memastikan bagaimana ini dipergunakan apakah itu dengan ketapel atau dengan alat lainnya. Yang jelas telah adanya kerusakan barang berupa kaca," terangnya.

Sementara terkait waktu kejadian, Ardi memperkirakan terjadi antara pukul 21.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Sebab waktu pertama kali ditemukan proyektil Gotri sekitar pukul 05.00 WIB.

Adapun kerusakan yang ditimbulkan dari penembakan itu ada 9 titik perkenaan. Lima di antaranya adalah kaca jendela di bagian depan Puskesmas.

"Untuk kerusakan dengan jumlah titik perkenaan ada 9 titik perkenaan, dengan kerugian berupa pecahnya kaca-kaca. Namun demikian tidak ada korban jiwa dan tidak mengganggu pelayanan dengan adanya peristiwa ini," bebernya.

Pasca kejadian ini, Ardi meminta masyarakat segera melapor apabila menemukan peristiwa semacam ini.

Ia juga sudah langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar pemasangan CCTV dapat dijadikan sebagai salah satu syarat dalam proses perizinan pendirian bangunan yang mengarah ke jalan raya.

Ardi mengimbau masyarakat agar tetap tenang dengan kejadian ini karena kasusnya masih dalam penyelidikan polisi.

"Kami imbau masyarakat tetap tenang karena ini masih dalam penyelidikan. Dan sekali lagi kami tegaskan ini adalah kegiatan orang yang tidak bertanggungjawab yang merusak fasilitas kesehatan," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Puskesmas Depok 1 diberondong tembakan oleh orang tak dikenal. Peristiwa diketahui pada Jumat pagi (12/5/2023).

Tembakan mengenai kaca jendela bagian depan hingga tembus dan berlubang. Total ada 5 lubang kaca bekas tembakan.