Pasca Kebakaran, Ratusan Warga Mengungsi di Tenda: Balita dan Lansia Mulai Terserang Penyakit

Warga Mengungsi di Tenda: Balita dan Lansia Mulai Terserang Penyakit
Warga Mengungsi di Tenda: Balita dan Lansia Mulai Terserang Penyakit (Foto : antvklik-Christ Belseran)

Antv – Kebakaran hebat melanda pemukiman warga serta lapak milik pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Lorong pabrik tahu, Kelurahan Rijali Kecamatan Sirimau Ambon Maluku.

Kebakaran hebat ini mengakibatkan ratusan orang terpaksa mengungsi di tenda-tenda pengungsian yang di sediakan oleh Pemerintah Kota Ambon.

Dari Data Pemerintah Kota Ambon, sedikitnya tiga ratus empat puluh satu (341) Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa delapan ratus empat puluh lima (845) orang mengungsi di tenda pengungsian. 511 orang diantaranya mengungsi di tenda-tenda yang disediakan, dan sisanya tersebar di luar tenda.

Sejumlah warga di tempatkan pengungsian, berharap ada uluran tangan untuk membantu mereka.

Saat ini para korban kebakaran ini membutuhkan selimut dan pakaian serta air bersih.

Beberapa pengungsi mengaku membutuhkan selimut dan pakaian yang layak untuk mereka pakai, apalagi di saat malam hari mereka sangat kedinginan.

Selain kedinginan, mereka juga sulit untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari hari di tenda pengungsian.

Anisa salah satunya pengungsi yang ditemui di tenda pengungsian mengharapkan uluran bantuan dari Pemerintah maupun dermawan untuk melihat nasib mereka saat ini.

“Selimut, pakaian, sabun, dan handuk itu dulu untuk kami pakai setiap hari. Terus air bersih juga, kami kami sulit untuk dapatkan,” kata Anisa.

Ia juga berharap, agar tenda tempat mereka tinggal juga bisa diperhatikan dengan baik selayaknya manusia.

Sementara itu, Pemerintah Kota Ambon saat ini telah membangun sedikitnya sembilan tenda untuk para pengungsi korban kebakaran.

Sembilan tenda tersebut terdiri dari tempat tidur dan juga dapur umum. Sementara di lokasi kebakaran Pemerintah Kota Ambon, sangat kesulitan untuk menambah tenda-tenda pengungsian.

Saat ini Pemkot Ambon tengah berupaya untuk membuka lahan bekas kebakaran untuk membangun tenda pengungsian serta menyediakan air bersih di tenda pengungsian.

Bantuan Mengalir

Ratusan pengungsi terlihat saling berdesak-desakan untuk mengambil bantuan berupa pakaian, makanan serta bantuan lainnya dari sejumlah relawan di Ambon Maluku.

Tangis haru terlihat dari Rosma Latuconsina setelah dirinya menerima bantuan. Rosma merupakan satu dari ratusan warga yang rumah terbakar pada jumat dini hari lalu.

Ia mengaku tak miliki apapun karena telah hangus terbakar. Ia berharap adanya bantuan ganti rugi dari pemerintah kepada keluarganya.

“Beta suak. Beta seng punya apa-apa lagi sekarang ini yang ada hanya keluarga, beta bersyukur saja”, kata Rosma.

Sementara itu, pasca kebakaran warga yang mengungsi di tenda-tenda pengungsian mulai terserang berbagai penyakit.

Dinas Kesehatan Kota Ambon mencatat sedikitnya tujuh puluh pasien yang sudah ditangani oleh tim kesehatan di posko di tenda pengungsian.

Kebanyakan dari pasien yang diperiksa adalah anak-anak di usia tiga sampai lima tahun ini yang terserang penyakit ispa yaitu batuk, pilek, tenggorokan gatal, serta sakit kepala.

Selain anak ada juga ada puluhan lansia dan remaja,” kata Ike Kakiay, salah satu petugas Kesehatan Kota Ambon di lokasi tenda pengungsian.