5 Calon Manajer Everton yang Cocok Setelah Rafa Benitez Dipecat

Dari satu ikon sepak bola Inggris ke ikon lainnya, Lampard tetap menganggur setelah dipecat oleh Chelsea hampir setahun lalu.Mantan bos dan pemain The Blues itu pada 2018 pernah juga melatih di Derby seperti Rooney tetapi bertahan kurang dari dua musim di Liga Premier.Namun, pekerjaannya dengan para pemain muda klub telah terbukti bermanfaat dalam jangka panjang dan ia sudah memiliki dua final Wembley di Curriculum Vitae-nya.Lampard sebelumnya dikaitkan dengan pekerjaan Norwich sebelum Dean Smith ditunjuk dan ingin kembali ke ruang istirahat."Saya ingin bekerja. Ada beberapa peluang yang saya miliki cukup segar setelah meninggalkan Chelsea dan kemudian di musim panas. Saya telah berbicara dengan beberapa klub dan beberapa merasa tidak cocok untuk saya,"kata mantan gelandang Timnas Inggris ini“Saya juga tidak ingin terdengar terlalu selektif. Pekerjaan ini terbuka karena suatu alasan – hasil buruk, skuad, apa pun. Saya tidak takut tentang itu."Saya beruntung berada di tempat di mana saya ingin bekerja, tetapi saya tidak putus asa untuk bekerja."

3. Nuno Espirito Santo

Seorang kandidat untuk pekerjaan itu selama musim panas sebelum Benitez diangkat, Nuno dipecat oleh Tottenham Hotspur pada November tetapi pekerjaan yang dia lakukan dengan Wolverhampton Wanderers - meskipun didukung oleh banyak sumber daya - tetap menjadi pekerjaan yang luar biasa.Pelatih asal Portugal ini dikenal dengan teknik kepelatihan yang stabil, menggunakan gaya permainan konservatif yang berisiko melumpuhkan serangan tetapi tentu saja menopang pertahanan.Itulah yang tidak berbeda dengan apa yang diharapkan Benitez lakukan dengan The Toffees, tetapi hanya empat tim di Liga Premier yang kebobolan lebih dari 34 tim musim ini.Jika Nuno dapat menghidupkan kembali apa yang dia lakukan di Midlands terutama mengingat kesamaan Dominic Calvert-Lewin dengan Raul Jimenez - penyatuan ini mungkin akan berhasil.

4. Graham Potter

Ketika suporter Everton meratapi kesulitan klub mereka saat ini ada dua nama akan muncul dalam pikiran para suporter Graham Potter dan Brighton & Hove Albion.Menyusul kesuksesan di Swedia selama tujuh tahun, pelatih berusia 46 tahun itu menikmati karir manajerial yang relatif nomaden untuk orang Inggris dan melakukan pekerjaan yang luar biasa di Inggris selatan setelah bertugas singkat di Swansea City.