Waspada, Stres Dapat Mengakibatkan Kenaikan Berat Badan

Waspada, Stres Dapat Mengakibatkan Kenaikan Berat Badan
Waspada, Stres Dapat Mengakibatkan Kenaikan Berat Badan (Foto : )
Stres dapat mengakibatkan kenaikan berat badan karena memicu respons tubuh lainnya seperti kurang tidur, nafsu makan meningkat, metabolisme tubuh melambat dan lain lain.
Stres sering dihubungkan dengan kenaikan berat badan yang signifikan. Banyak orang berpendapat bahwa hal ini karena saat stress, kita cenderung kurang tidur, malas berolahraga, dan mengonsumsi lebih banyak makanan yang tidak sehat.Selain membuat tubuh merasa letih dan kewalahan, stres juga memicu respons tubuh lainnya. Tubuh merespons stres dengan meningkatkan kadar hormon kortisol. Kortisol adalah hormon stres yang dilepaskan kelenjar adrenal sebagai respons terhadap ancaman.Dilansir dari
Healthline , Dr Charlie Sletzer, dokter penurunan berat badan mengatakan bahwa paparan kortisol berlebihan merupakan masalah besar. Itu karena kortisol merupakan stimulan nafsu makan yang signifikan.“Inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang menanggapi stres dengan mencari makanan yang menenangkan,” kata Sletzer.Tak hanya itu, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Biology Psychiatry menemukan bahwa metabolisme tubuh mejadi lebih lambat saat berada di bawah tekanan atau stres.Kadar kortisol yang meningkat membuat tubuh  mulai membakar sesedikit mungkin kalori untuk menjaga dirinya tetap hidup. Jika ini terjadi, tubuh kehilangan kemampuannya memecah lemak menjadi energi dan memaksanya untuk hanya mengandalkan energi yang dipasok dari makanan yang saat ini dikonsumsi.Kabar buruknya, kortisol juga dapat menjadi semacam pukulan ganda karena memicu lonjakan gula darah sekaligus mengganggu  kemampuan tubuh untuk memecah gula tersebut.Hasil penelitian di tahun 2015 juga menyebut bahwa kortisol menurunkan kepekaan tubuh terhadap insulin. Para partisipan perempuan yang mengalami stres memiliki tingkat insulin lebih tinggi dibanding partisipan lain.