China Kejar AS dalam Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan

China Kejar AS dalam Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan
China Kejar AS dalam Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan (Foto : )
Laporan penelitian terbaru menyebutkan bahwa China dengan cepat mengejar Amerika Serikat (AS) dalam pengembangan dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan.
Sebuah laporan penelitian terbaru menyebutkan bahwa China dengan cepat mengejar Amerika Serikat (AS) dalam pengembangan dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau juga dikenal dengan Artificial Intelligence (AI). Sementara pengembangan AI di Uni eropa dilaporkan semakin jauh tertinggal.Dilansir dari
AFP , Senin (25/1/2021), hal ini diungkapkan dalam laporan terbaru penelitian dan studi oleh Yayasan Inovasi dan Teknologi Informasi. Menurut laporan berdasarkan data tahun 2020, AS memimpin penguasaan teknologi kecerdasan buatan dengan skor 44,6 poin pada skala 100, China 43 poin, dan Uni Eropa tertinggal dengan nilai 23,3 poin.Para peneliti mendapati bahwa AS memimpin di bidang-bidang penting seperti investasi pada perusahaan rintisan atau startup, dan pendanaan pengembangan dan penelitian. Namun China membuat kemajuan di beberapa bidang dan tahun lalu memiliki lebih banyak superkomputer terkuat di dunia dibandingkan negara lain.“Pemerintah China telah menjadikan AI sebagai prioritas utama dan hasilnya terlihat,” sebut Direktur forum think-tank Pusat Inovasi Data, Daniel Castro, yang juga penyusun laporan itu.“Amerika Serikat dan Uni Eropa perlu memperhatikan apa yang dilakukan oleh China dan meresponsnya, karena negara-negara yang memimpin dalam pengembangan dan penggunaan AI akan membentuk masa depannya dan secara signifikan meningkatkan daya saing eknomi mereka, sementara negara yang tertinggal berisiko kehilangan daya saing di industri penting,” jelasnya.Lebih lanjut, laporan tersebut menunjukkan Uni Eropa tertinggal dalam pendanaan modal ventura dan ekuitas swasta, namun bernasib lebih baik dalam hal makalah penelitian yang diterbitkan.Disebutkan juga bahwa ‘kualitas penelitian AS secara rata-rata masih lebih tinggi daripada China dan Uni Eropa’. Laporan itu juga menyimpulkan bahwa AS ‘masih menjadi pemimpin dunia dalam merancang chip untuk sistem AI’.