WHO Sebut Pembatasan Terkait Covid-19 Hambat Program Imunisasi di Dunia

WHO Sebut Pembatasan Terkait Covid-19 Hambat Program Imunisasi di Dunia
WHO Sebut Pembatasan Terkait Covid-19 Hambat Program Imunisasi di Dunia (Foto : )
WHO memperingatkan bahwa pembatasan terkait Covid-19 dan permintaan akan sumber daya telah menghambat program imunisasi di dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Jumat (6/11/2020) memperingatkan pembatasan terkait Covid-19 dan permintaan akan sumber daya telah menghambat program imunisasi di dunia. Kondisi ini menyebabkan wabah polio dan campak di kalangan anak-anak di negara-negara termiskin di dunia.Dilansir dari
VOA Indonesia , Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pada awal tahun ini, Afrika telah dinyatakan bebas polio liar, berkat upaya terpadu dari berbagai organisasi, pemerintah dan jutaan petugas kesehatan.Namun ia mengatakan bahwa sejak pandemi corona melanda, program imunisasi rutin seperti yang menghentikan polio liar di Afrika telah dihentikan. Penghentian program ini membuat anak-nakak di daerah-daerah berisiko tinggi menjadi rentan terhadap berbagai penyakit seperti poliso, campak dan pneumonia.Tedros mengatakan bahwa WHO kini mulai melihat ada penyebaran penyakit tersebut. Ia menyebutkan bahwa sebelum Covid-19, campak terlihat muncul kembali di seluruh dunia. Tahun lalu tercatat, jumlah infeksi baru tertinggi dalam kurun waktu lebih dari dua dekade.Pada saat bersamaan, penularan virus polio diperkirakan akan meningkat di Pakistan dan Afghanistas, dan di berbagai daerah yang masih kurang menjalani program imunisasi di Afrika.Tedros mengatakan bahwa kegagalan memberantas polio kini menyebabkan kebangkitan kembali penyakit itu di dunia, dan dalam 10 tahun akan ada hingga 200 ribu kasus baru per tahun.Ia menambahkan WHO dan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) telah meluncurkan imbauan mendesak kepada donor di seluruh dunia untuk menggalang dana 655 juta dollar AS. 400 juta dollar AS untuk polio dan 255 juta dollar AS untuk campak.Pendanaan ini ditujukan untuk mengatasi kesenjangan imunitas yang berbahaya dan kelomok usia target. Ia mengatakan dunia tidak dapat membiarkan upaya memerangi satu penyakit berbahaya membuat penyakit lainnya mendapat pijakan yang lebih kukuh.