Adhisty Zara merupakan seorang aktris muda berbakat yang sukses di Industri perfilman Tanah Air. Mantan member JKT48 ini, semakin terkenal berkat film Dua Garis Biru pada 2021, dalam film tersebut Zara memerankan karakter sebagai anak remaja yang hamil di luar nikah.
Dirinya diketahui sudah banyak membintangi film, dan filmnya yang akan segera tayang di bioskop Indonesia ada
12 Cerita Glen Anggara dan Virgo and The Sparklings .Meski sudah banyak memainkan peran dalam film-filmnya tersebut, ia merasa belum cukup puas dengan pencapaiannya tersebut. Ia mengaku masih memiliki banyak target untuk kariernya di Industri perfilman. Sebab, dibandingkan bernyanyi Zara mengaku memang ingin lebih fokus berakting.“Banyak target aku. Aku pengin terus eksplor dan dapat projek yang beda di yang akan datang,” kata Zara dikutip dari Intip Seleb, Senin, 25 Juli 2022.“Kangen (nyannyi) ya kangen. Untuk solo enggak karena bukan aku aja. Enggak (bikin grup) kayanya, fokus di akting lagi,” sambung Zara.Berkarier dalam dunia akting, Zara merasa pro dan kontra dalam aktingnya selama ini tapi hal tersebut sama sekali tidak membuatnya risih. Ia juga lebih menerima hal apapun karena itu sudah menjadi konsekuensi sebagai seorang pekerja di dunia entertainment.“Engga. Itu wajar, karena kita kerja di entertain ada pro dan kontra. Diterima aja konsekuensinya,” ucapnya.Aktris umur 19 tahun ini juga mengaku tak memilih genre film yang ditawarkan kepada dirinya. Namun, ia mengaku jika boleh memilih ia ingin sekali mencoba untuk bermain dalam film komedi.“Apapun itu, kalau karakter menarik aku mau dan memanfaatkan yang ada. Aku pengin main komedi karena belum pernah. Kalau liat film komedi, mikirnya susah banget. Itu jadi tantangan buat aku semoga someday bisa mainkan itu,” sambungnya.Adhisty Zara juga mengaku bahwa ia ingin merasakan sulitnya bermain dalam genre komedi. Sebab, ia belum pernah mencoba hal tersebut terutama dengan teori yang saat ini sudah berkembang.“Aku penasaran main komedi. Banyak yang bilang main film komedi lebih susah dari drama, karena kapan punchlinenya, penempatan katanya, salah dikit beda arti,” tutup Adhisty Zara.
Baca Juga :
