Unicef Imbau Sekolah Dibuka Kembali, Tak Perlu Tunggu Semua Guru dan Murid Divaksin

kelas tutup reuters
kelas tutup reuters (Foto : )
Badan Dana Anak-anak PBB atau Unicef mengimbau sekolah dibuka kembali. Ini karena ada 80 juta anak tak punya akses belajar jarak jauh.
Juru Bicara Unicef James Elder mengatakan, penutupan sekolah ini berdampak merugikan pada kesejahteraan fisik dan mental anak-anak itu.Menurutnya, berdasarkan data tahun lalu, pendidikan, keselamatan teman serta makanan kini digantikan oleh kecemasan, kekerasan dan kehamilan remaja."Di seluruh dunia, di semua benua, kita saksikan jalur komunikasi permintaan bantuan untuk anak-anak, tempat dimana anak-anak melaporkan kekerasan, naik tiga kali lipat," katanya.Elder menegaskan, pengajaran jarak jauh bukan pilihan bagi sekurangnya sepertiga anak-anak usia sekolah di dunia.Unicef mencatat lebih dari 80 juta anak-anak di Asia Timur dan Pasifik tidak punya akses belajar jarak jauh selama penutupan sekolah akibat pandemi Covid-19.Elder menyebut,  sekolah-sekolah di Uganda ditutup selama 306 hari karena pandemi. Ini membuat negara itu berada di puncak daftar 20 negara dengan jumlah hari penutupan paling banyak. Sementara Sudan Selatan berada di tempat kedua.Dia menambahkan kebanyakan orang di negara-negara ini tidak punya akses ke internet. Kondisi demikian membuat anak-anak tidak  dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh.Oleh karena itu Unicef mendesak seluruh negara untuk membuka kembali sekolah secepat mungkin dan tidak menunggu sampai semua guru dan siswa divaksinasi.Menurutnya, kerugian yang diderita oleh anak-anak ini terlalu besar. Elder mengatakan, mereka tidak dapat menunggu lebih lama lagi untuk menerima pendidikan untuk membantu mereka membangun masa depan yang lebih baik lagi.
VOA Indonesia