Tim Dayung Putri China Sukses Rebut Juara di Nomor Empat Putri Olimpiade 2020

Tim Dayung Putri China juara empat pedayung
Tim Dayung Putri China juara empat pedayung (Foto : )
Tim dayung putri China sukses rebut juara di nomor empat putri Olimpiade 2020. Tim Dayung putri China berhasil menambah perbendaharaan medali emasnya di ajang Olympiade Tokyo 2020 yang digelar pada Rabu, 28 Juli 2021 pagi WIB.
Tim Putri China yang diperkuat oleh CHEN Yunxia, ​​ZHANG Ling, LYU Yang dan CUI Xiaotong tampil percaya diri di nomor dayung empat putri Olimpiade 2020. Tim Putri Republik Rakyat China mendominasi saingan sculls empat pedayung putri untuk memenangkan emas Olimpiade dengan mencatat waktu terbaik dunia.Tim Putri China sukses merebut medali emas nomor empat mendayung atau quadruple sculls putri dengan cara yang spektakuler. Tim Putri China yang diperkuat pedayung Chen Yunxia, ​​Zhang Ling, Lyu Yang dan Cui Xiaotong berhasil menyentuh garus finish pertama dengan catatan waktu 6:05.13.Tim Putri China berhasil memecahkan rekor Olympiade yang dibuat oleh Jerman pada Olympiade tahun 2014, dengan mencatat rekor baru lebih dari satu detik dari waktu terbaik sebelumnya.Saat perlombaan berlangsung Tim putri Cina langsung memimpin sejak awal dan tidak pernah mendapat ancaman bahaya dari para peserta lainnya. Chen Yunxia dan kawan kawan mengayuh dayungnya dengan kuat dan kompak untuk meninggalkan para pedayung Polandia dan Australia yang berusaha keras mengejar laju perahu mereka.Namun Tim Putri China tidak terkejar dan menyentuh garis finish pertama dengan catatan waktu tercepat 6:05.13. Tim putri Polandia memenangkan pertempuran melawan Australia sebelum akhirnya mampu menyentuh garis finis lebih dari enam detik di belakang Republik Rakyat China untuk medali perak.Tim Putri Australia harus puas dengan meraih medali perunggu setelah finih di peringkat ketiha dengan catatan waktu 6:12.08. Australia meraih medali keempatnya dari cabang Dayung di Olympiade Tokyo 2020 untuk hari itu.Hasil yang dicapai Australia ini lebih baik dari sang juara bertahan Jerman yang hanya mampu finis di peringkat kelima dengan mengecewakan dalam lomba yang digelar di Sea Forest Waterway Tokyo, Jepang, Rabu, 28 Juli 2021.Tim Putri China merupakan Juara dunia 2019 adalah satu-satunya negara non-Eropa yang meraih emas di ajang ini. Mereka sebelumnya melakukannya di Olympiade Beijing 2008. China sukses mengalahkan tim unggulan asal Eropa dengan merebut juara scull empat putri dengan waktu 6 menit 5,13 detik.Pada bagian putra, Tim Belanda berhasil memenangkan medali emas setelah mencatat waktu 5 menit 32,03 detik atau 1,72 detik lebih cepat dari pada Inggris yang finish di tempat kedua dan Australia yang harus puas dengan memperoleh medali perunggu.Lomba dimulai Rabu di bawah kondisi panas dan berangin setelah penyelenggara menangguhkan balapan selama dua hari karena prakiraan cuaca buruk.Dua perebutan medali pertama dayung Olimpiade Tokyo menghadirkan sensasi ketika Ancuta Bodnar dan Simona Radis dari Rumania memenangkan emas duoble scull putri.Brooke Donoghue dan Hannah Osborne dari Selandia Baru meraih perak pada nomor putri dan Roos de Jong dan Lisa Scheenaard dari Belanda meraih perunggu.Sementara di nomor Double Skull putra, pasangan Hugo Boucheron dan Matthieu Androdias dari Prancis memenangkan nomor Double Skull bagian putra dengan menciptakan waktu terbaik Olimpiade. Hugo Boucheron dan Matthieu Androdias membuat Prancis mengamankan kemenangan dengan mencatat waktu terbaik 6 menit 00,33 detik.Untuk posisi kedua diraih oleh pasangan Melvin Twellaar dan Stef Broenink dari Belanda yang berhak meraih medali perak dalam kompetisi putra. Dua pedayung China Liu Zhiyu dan Zhang Liang merebut medali perunggu.Laga ulang Kejuaraan Dunia 2019 antara Australia dan Belanda pada dayung empat putri tidak mengecewakan ketika Australia kembali menjadi juara, sedangkan Belanda meraih perak.Irlandia menyalip peringkat keempat Inggris pada kuarter terakhir perlombaan untuk mengamankan perunggu yang merupakan medali Olimpiade kedua yang mereka peroleh dari dayung Olimpiade, demikian Reuters.